M1126 dan M1127 Stryker telah terbukti bekerja baik dengan Angkatan Darat dalam perang sejak teror 9/11. Kendaraan infanteri lapis baja ini memiliki keseimbangan keseimbangan yang sangat baik dari mobilitas, perlindungan, dan senjata untuk pasukan.
Namun, ketika Amerika berpotensi menghadapi pertarungan dengan Rusia, mereka perlu senjata yang lebih besar. Dan mereka kini akan segera memilikinya.
Prototipe pertama kendaraan angkut infanteri Stryker dilengkapi dengan meriam 30mm telag disampaikan ke Angkatan Darat Amerika. Kendaraan yang disebut sebagai “Dragoon” ini untuk menanggapi permintaan Resimen Kavaleri Lapis Baja ke-2 yang saat ini berbasis di Eropa, dan kemungkinan untuk berada di garis depan jika bertarung dengan Rusia.
Dragoon secara resmi disebut sebagai kendaraan tempur infateri XM1296 dan dilengkapi fitur Mk 44 Bushmaster II, sebuah versi 30mm dari M242 25mm chain gun yang digunakan pada M2/M3 Bradley, LAV-25, dan sejumlah kapal Angkatan Laut dan penjaga pantai Amerika.
Didasarkan pada M1126 Stryker biasanya memiliki baik senapan mesin M2 kaliber .50 atau peluncur granat otomatis Mark 19 40mm.
Kedua sistem ini sudah cukup besar untuk berurusan dengan pasukan yang dilengkapi dengan sebuah truk pickup dengan senapan mesin berat dipasang di atasnya.
Tetapi untuk melawan BMP atau BTR – apalagi tank tempur utama T-80 – senjata ini tidak akan ada artinya hingga akan menempatkan sembilan personel di belakang dan dua awak Stryker dalam bahaya.
Stryker bukan satu-satunya kendaraan yang mendapatkan meriam besar. Angkatan Darat sedang menguji versi ringan dari meriam M230 yang digunakan pada AH-64 Apache dari Joint Light Tactical Vehicle.
US Army berencana untuk memberikan 2nd Armored Cavalry Regiment 81 dengan XM1296. Pembelian lainnya mungkin dapat mengikuti, karena ada potensi konflik di seluruh dunia.
Tidak lama setelah Rusia menganeksasi Crimea dan “laki-laki hijau,” frase biasanya digunakan untuk merujuk pada pasukan asing atau pasukan paramiliter yang berpakaian hijau tanpa identitas mulai mengalir ke timur Ukraina untuk membantu separatis, menjadi jelas bahwa Stryker dengan senapan mesin kaliber .50 kalah dari kendaraan milik Rusia.
Pada bulan Januari 2015, misalnya, foto-foto kendaraan personel lapis baja BPM-97 Rusia membawa meriam 30mm. Strykers upgrade akan mengintegrasikan Kongsberg MCT-30mm yang bisa dioperasionalkan dari jauh, menara tak berawak; stasiun baru, sepenuhnya terintegrasi komandan; dan upgrade komponen driveline dan modifikasi lambung.
Konfigurasi ini tidak akan mengurangi daya angkut yakni sembilan orang di luar awak.
Baca juga:
Minder dengan BMP-3 Rusia, Strykers AS Akan Dipasang Meriam Besar