Jenderal Raymond Thomas, kepala komando Operasi Khusus Amerika Serikat mengatakan Amerika dan sekutunya telah menewaskan lebih dari 60.000 anggota ISIS di Irak dan Suriah.
Perkiraan itu jauh lebih tinggi dari estimasi yang diberikan oleh pejabat AS pada bulan Desember yang menyebut angka 50.000.
Pernyataan Thomas disampaikan hati dalam sambutannya yang disampaikan Selasa 14 Februari 2017 lalu dalam National Defense Industrial Association’s Special Operations/Low Intensity Conflict conference di luar Washington, DC.
Peningkatan jumlah antara data Desember dan sekarang mungkin disebabkan kampanye intensif untuk merebut Mosul, Irak, dan Raqqa, Suriah. Tetapi jumlah ii umumnya dianggap meragukan dengan sejumlah alasan. Dalam kasus ISIS, sulit untuk menilai berapa sebenarnya anggota kelompok ini.
Menurut Military.com, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada 2014 bahwa ISIS memiliki 100.000 militan di Irak dan Suriah. Sementara Pentagon mengatakan pada 2016 yang hanya ada 15.000 sampai 20.000 pejuang yang tersisa di kedua negara tersebut.
Perkiraan berbeda juga disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon yang mengatakan pada Desember 2016 lalu lebih dari 25.000 pejuang ISIS telah tewas.
Perbedaan perkiraan tentang berapa anggota ISIS sebenarnya cenderung akan membuat lebih sulit bagi pemerintahan Trump dan sekutunya untuk membangun strategi yang efektif untuk melawan kelompok tersebut.
Hal ini mengingatkan reputasi buruk dalam menghitung korban Perang Vietnam yang sering dibuat berlebihna untuk mendapatkan promosi hingga kerap mendapat cibiran.
Selama konflik di Afghanistan dan Irak, pemerintah Amerika Serika juga sering mengubah hitungan jumlah korban. Data yang dirilis oleh pemerintahan Obama pada pertengahan 2015 juga dipotong beberapa kali.
“Referensi jumlah musuh yang tewas adalah perkiraan, angka tidak tepat,” Christopher Sherwood, juru bicara Departemen Pertahanan, mengatakan kepada CNN.
“Meski jumlah musuh yang tewas merupakan salah satu ukuran keberhasilan militer, koalisi tidak menggunakan ini sebagai ukuran efektivitas dalam kampanye untuk mengalahkan ISIS.”
Jadi berapa jumlah personel ISIS? Dan kenapa begitu banyak yang telah tewas kelompok ini masih saja kuat?