Site icon

Tak Ada Cinta Tersisa Norwegia untuk F-16

Norwegia telah memutuskan untuk mempensiun 56 jet tempur F-16C pada  2022 dan tidak berniat untuk memasukkan mereka ke armada cadangan. Pesawat juga akan dijadikan barang rongsokan dan tidak mencoba menjualnya ke pasar bekas. Benar-benar tidak ada cinta tersisa dari Norwegia pada jet tempur legendaries ini.

Pada 2022, F-16 Norwegia akan digantikan  52 F-35, yang akan mulai tiba di Norwegia pada akhir 2017. Meski F-35 telah diganggu oleh sejumlah masalah yang  mengakibatkan penundaan dan pembengkakan biaya, Norwegia tidak goyah dengan keputusannya. Seluruh F-35 dijadwalkan akan diterima  pada 2021 dan setelah itu F-16 tidak akan lagi diperlukan sama sekali.

Norwegia memutuskan untuk menghancurkan  F-16 menjadi besi rongsokan karena menurut mereka, Falcon yang dimiliki adalah  salah satu yang tertua dan yang paling berat bertugas  di Eropa.

F-16 Norwegia memiliki, rata-rata 10.000 jam terbang. Saat ini Norwegia menerbangkan F-16  sekitar 140 jam setiap per tahun. Menjaga pesawat tua akan menjadikan biaya yang dibutuhkan sangat mahal. Sementara pasar  F-16 juga sudah cukup padat dengan banyak pesawat yang jauh lebih muda yang ditawakan.

Norwegia awalnya memiliki 72 F-16AM di awal 1980-an dan mengupgrade mereka pada akhir 1990-an menjadi standar Block  50. F-16AM Norwegia dibangun di Belanda di bawah lisensi. Satu dekade yang lalu Norway menyadari mereka akan harus mengganti sayap  F-16C untuk menjaga mereka dalam pelayanan sampai awal 2020-an.

Hal ini dilakukan tetapi kemudian ditemukan bahwa jet-jet tempur ini membutuhkan lebih banyak perbaikan yang mahal agar mereka bisa tetap bisa beroperasional. Norwegia juga menyadari menjual F-16 memerlukan izin dari Amerika Serikat  dan keberatan politik Norwegia untuk  penjualan lebih rumit.

F-16 adalah jet tempur yang paling banyak pasca-Perang Dingin, dengan hampir 5.000 dibangun atau dalam pesanan. Ada 24 negara yang menggunakan F-16, dan 14 telah memesan tambahan dari pembelian awal.

Selama Perang Dingin, Rusia membangun lebih dari 10.000 MiG-21 dan  AS lebih dari 5.000 F-4, tapi sejak itu produksi pesawat perang telah anjlok sekitar 90 persen. Sejak akhir Perang Dingin, F-16 sudah cukup populer untuk menjaga jalur produksi. Di banyak negara pesawat ini masih menjadi tulang punggung kekuatan udara mereka.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2016/12/21/f-16n-memang-paling-layak-menjadi-bandit-rusia/

Exit mobile version