Sebuah program multi-miliar dolar India untuk bekerja sama mengembangkan pesawat tempur siluman dengan Rusia menghadapi nasib yang tidak menentu. Untuk itu New Delhi memutuskan untuk mendirikan sebuah komite guna meneliti kelayakan dari program tersebut apakah akan diteruskan atau tidak.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan panel atau komite ini akan dipimpin oleh seorang perwira bintang tiga. Tim akan melihat ke dalam aspek yang berbeda dari proyek pesawat tempur generasi kelima (FGFA).
India dan Rusia telah membahas proyek ini selama beberapa tahun tetapi belum menandatangani kesepakatan senilai US$ 4 miliar untuk penelitian dan pengembangan (R & D) untuk FGFA. India telah menghabiskan Rs 1.500 crore pada tahap desain awal atau preliminary design stage (PDS) proyek FGFA. PDS selesai pada Juni 2013 atas dasar kontrak bertinta dengan Rusia pada bulan Desember 2010.
“Beberapa hal telah diselesaikan tetapi sangat penting untuk menilai bagaimana kita mendapatkan manfaat dari program ini sebelum membuat langkah selanjutnya. masalah desain juga harus dilihat ke dalam,” kata sumber itu sebagaimana dilansir Hindustan Times Sabtu 11 Februari 2017.
Sebuah prototipe yang disebut T-50, dibangun di bawah proyek PAK-FA sedang menjalani tes di Rusia. Prototipe pertama terbang perdananya pada bulan Januari 2010. India memiliki rencana untuk membangun 120-130 pesawat siluman itu.
Angkatan Udara India menginginkan pesawat tempur siluman dengan mesin yang lebih kuat untuk kemampuan supercruise atau mempertahankan kecepatan supersonik dalam konfigurasi tempur tanpa afterburner yang menenggak bahan bakar dalam jumlah besar.
IAF tidak memiliki jumlah pesawat tempur yang cukup untuk mengatasi ancaman dari China dan Pakistan. Jumlah skuadron tempur IAF telah menyusut menjadi 34 dari 42 yang dibutuhkan.
Selain itu 14 skuadron diisi dengan pesawat tua seperti MiG-21 dan MiG-27 yang akan pensiun pada 2024. Setiap skuadron tempur terdiri dari sekitar 18 pesawat.
IAF berharap untuk menambahkan lebih banyak kekuatan dengan induksi Rafale Perancis dan tambahan Sukhoi-30. Sementara jet tempur generasi kelima rencananya akan dibangun di India bekerja sama dengan negara lain.