Angkatan Darat Amerika sedang mencari pihak yang sanggup untuk menonaktifkan 15.000 bom artileri usang. Bukan sembarang bom, amunisi ini digunakan untuk senjata perang terbesar Angkatan Laut.
Menurut Federal Business Opportunities, Angkatan Darat memiliki 15.595 shell artileri berukuran 16-inch yang disimpan di Crane Army Ammunition Activity di Crane, Indiana.
Bom ini awalnya untuk digunakan pada senjata utama kaliber 16″/50 yang digunakan kapal perang seperti kelas Iowa, USS New Jersey. Ini adalah senjata terbesar yang pernah dipasang di sebuah kapal Angkatan Laut AS.
Namun, kapal yang pertama ditugaskan pada Perang Dunia II, sekarang telah menikmati masa pensiun setelah keluar layanan pada akhir Perang Dingin. (Baca: 5 Battleship Paling Legendaris dalam Sejarah Amerika)
Tapi amunisi kapal ini masih ‘berkeliaran’ karena tidak digunakan untuk menghancurkan kapal perang dan benteng pantai.
Stok yang tersisa termasuk amunisi dengan daya ledak tinggi, shell armor piercing, dan practice rounds.
Setiap amunisi dengan putaran kapasitas tinggi memiliki berat 2.054 pounds, dengan bahan peledak tinggi 154 pon dan lapis baja 1.900-pon. Sementara ntu armour piercing seberat 2.700 pon dan diisi dengan 41 pon bahan peledak atau hingga 666 granat.

Angkatan Darat yang kejatah menyimpan senjata itu ingin bom-bom ini dinonaktifkan. Mereka kemungkinan akan dipotong terpisah atau dihancurkan.
Sebagaimana dilaporkan guns.com, butuh cara aman untuk menghancurkn bom berat ini. Sementara Popular Mechanics mempertanyanakan apakah bom baja raksasa tidak lagi bisa berguna untuk Departemen Pertahanan Amerika di tengah ketatnya anggaran.
Popular Mechanics mencontohkan selama Perang Teluk Persia 1991, Angkatan Udara membuat bom bunker dari barel howitzer delapan inci dalam hitungan hari. “Apakah sesuatu yang mirip bisa dilakukan dengan shell ini?” tulis Popular Mechanics beberapa waktu lalu.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/01/01/senjata-terbesar-yang-berakhir-bencana-total/