Belum genap dua tahun berdinas AS.4 Gannet dilibatkan dalam Operasi Trikora, dikirim ke wilayah timur untuk mengawasi dan meng-cover laut sekitar Sulawesi hingga laut Banda yang berpangkalan di Liang, Ambon.
Selepas Trikora, Gannet ditarik ke basinya namun sebuah Gannet mengalami jatuh di sekitar Ambon waktu menjalani penerbangan malam dari Mapanget, Manado ke Liang, Ambon. Pesawat baru ditemukan secara tak sengaja setahun kemudian di Gunung Salahatu.
Tak sempat beristirahat lama, Gannet kembali memenuhi masuk operasi tempur bergabung dalam Operasi Dwikora dari 1964-1966 untuk mengawasi perairan di sepanjang perbatasan Singapura hingga selat Karimata dan berbasis di Tanjung Pinang, Riau.
Gannet juga terbang dari Denpasar, Bali guna memantau pergerakkan kapal lawan di wilayah selatan Samudra Hindia. Bak senjata makan tuan, Inggris harus menghadapi senjata buatannya sendiri.
Dengan digunakananya Gannet oleh TNI AL makin membuat Inggris berang, hingga memutuskan pasokan suku cadangnya.
Dalam konflik ini Inggris juga menggunakan GannetAEW.3 yakni versi Airborne Early Warning yang dioperasikan oleh Fleet Air Arm No.849 Squadron.
Lambat laun kinerja Gannet mulai menurun. Dengan terpaksa Penerbal pun akhirnya melakukan kanibalisasi agar pesawat tetap bisa operasional. Awal tahun 1970-an diputuskan seluruh Gannet tersisa harus beristirahat selamanya.
Walau dalam dua operasi militer yang dijalani Gannet tak pernah melepaskan senjatanya, namun pesawat gendut ini memasuki masa purnabakti dengan terhormat sebagai veteran perang sejati.
Sumber: Angkasa