Sebuah foto sangar dari pesawat angkut berat militer C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS dari 535th Airlift Squadron, 15th Wing saat lepas landas di Wheeler Army Airfield, Hawaii dengan membawa personel dan peralatan Tim Tempur Brigade 3, Divisi Infanteri 25 Angkatan Darat Amerika Serikat, pada 24 Oktober 2016.
Setelah 26 tahun, garis produksi C-17 Globemaster III berakhir setelah pesawat terakhir terbang meninggalkan Long Minggu 29 November 2015 lalu. Sebanyak
250 C-17 Globemaster III untuk AS dan pelanggan internasional telah diproduksi.
Sejak penerbangan pertama C-17 pada 15 September 1991, AS telah menjadi pengguna utama pesawat ini dengan memesan 223 pesawat. Air Wing 437 Charleston Air Force Base, Carolina Selatan, menjadi yang paling berpengalaman dalam menjalankan C-17 dengan menggunakan sejak 1995.
Negara-negara lain menggunakan Globemaster adalah Inggris (8 pesawat), Australia (8), Kanada (5), India (10), NATO (3), Kuwait (2), Uni Emirat Arab (6) dan Qatar (4). Globemaster III dikenal sebagai transportasi udara pekerja keras di hampir semua konflik besar selama dua dekade terakhir. Jenis ini juga menyediakan bantuan untuk banyak orang di seluruh dunia. Sebuah versi sipil dari C-17 pernah direncanakan, tapi tidak pernah terwujud.
Fakta lain yang luar biasa adalah bahwa selama 3 juta jam terbang hanya ada satu kecelakaan yang fatal. Pada tanggal 28 Juli 2010 C-17 Air National Guard Alaska jatuh saat menewaskan semua empat anggota awak. Kecelakaan itu disebabkan kesalahan kru. Sejumlah C-17 juga rusak selama operasi di Afghanistan, namun pesawat masih bisa diperbaiki dan terus terbang.
Baca juga: