Untuk standar Perang Dunia II, kapal selam Type VIIC Jerman adalah pemburu lanjutan canggih di laut. Tapi satu salah satu kapal yakni U-1206 tenggelam selama pelayaran tempur perdananya setelah kapten menggunakan toilet berteknologi tinggi secara tidak benar.
Ya, ini benar-benar terjadi, dan merupakan konsekuensi tak terduga dan tragis masalah rekayasa nyata angkatan laut.
Selama bertahun-tahun. insinyur Jerman sibuk mengembangkan apa yang mereka pikir adalah generasi berikutnya dari apa yang mereka sebut sebagai pipa bawah laut. Sementara kapal selam sekutu menyalurkan limbah mereka ke septic tank di dalam kapal, Kapal U-Boat tidak mau melakukan hal itu karena akan menambah berat kapal hingga membuat teknologi untuk membuat limbah langsung ke laut.

Tapi sistem ini hanya bekerja ketika kapal selam mengapung di permukaan, di mana tekanan air rendah. Sehingga hal ini juga memunculkan masalah ketika kapal harus ada di dalam air sementara kru ingin buang hajat. Mereka harus menahan sampai kapal muncul ke permukaan
Jerman kemudian mengembangkan toilet mereka dengan menghasilkan model toilet yang bisa digunakan meski dalam tekanan air tinggi yang memungkinkan tetap bisa digunakan meski kapal sedang ada jauh di bawah gelombang.
Tetapi toilet canggih ini sangat rumit. Pertama, mengarahkan kotoran manusia melalui serangkaian ruang ke airlock bertekanan. Alat itu kemudian meledak ke dalam laut dengan kompersi udara atau semacam seperti torpedo kotoran.
Seorang spesialis pada setiap kapal selam menerima pelatihan tentang prosedur operasi toilet yang tepat. Dalam penggunaan harus melalui perintah yang tepat dari pembukaan dan penutupan katup untuk memastikan sistem mengalir dalam arah yang benar.