Kemampuan Inggris untuk mempertahankan diri dari serangan militer semakin dipertanyakan setelah investigasi menemukan kapal perang Angkatan Laut mereka terlalu berisik hingga dapat dideteksi oleh kapal selam Rusia dari jarak 100 mil.
Laksamana Chris Parry, mantan direktur kemampuan operasional untuk Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan destroyer paling canggih mereka Type 45, disebut “berisik bak neraka.”
Kapal-kapal perang yang awalnya dirancang untuk bekerja di perairan dingin Atlantik Utara, hingga ketika beroperasi di perairan panas mesin mereka telah mengalami masalah dengan panas.
“Kami harus menempatkan potongan kayu kecil antara hatchclips dan hatches di destroyer saya untuk menghentikan mereka gemeretak sehingga kita bisa menjaga suara,” kata Admiral Parry sebagaimana dikutip Telegraph Minggu 5 Februari 2017.
Parry menyebut sebuah kesalahan besar kapal ini sejak dirancang tidak menekankan pada ketenangan kapal.
Departemen Pertahanan Inggris mengeluarkan pernyataan yang mengakui masalah keandalan kapal dan mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengupgrade mereka agar lebih dapat diandalkan.
Tetapi sebelumnya Kementerian Pertahanan Inggris sebagaimana dilaporkan The Independent mengatakan bahwa Type 45 dirancang sebagai kapal perang pertahanan udara dan sifat siluman bukan “kebutuhan premium.”
Menurut media Inggris itu, Type 45 penuh dengan kelemahan akibat masalah konstruksi. Salah satunya, misalnya kapal tidak bisa memasuki perairan hangat karena mesin dirancang untuk perairan dingin. Sekarang, enam mesin kapal yang masing-masing seharga US$ 1,24 miliar perlu diganti.
Tetapi mengganti mesin kapal tidak seperti seperti mengganti mesin pada mobil. Menurut Independent, proses ini akan melibatkan memotong lubang di sisi setiap kapal dan memperbaiki masalah dengan bagian custom-made. Secara keseluruhan, operasi akan dikenakan biaya tambahan US$1,25 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun dan membutuhkan waktu sembilan tahun untuk menyelesaikannya.
Next: Tank dan Drone Juga Bermasalah
Bukan hanya masalah kapal saja, Angkatan Darat Inggris juga menghadapi masalah dengan tank Ajax mereka. Menurut penyelidikan oleh Sunday Times Kementerian Pertahanan telah menghabiskan 3.5 miliar Euro untuk masing-masing tank Ajax Angkatan Darat, tetapi mereka tidak dapat muat di dalam pesawat transportasi tanpa perlu dibongkar. Inggris memiliki sekitar 600 tank Ajax baru yang dibangun General Dynamics.
Selain itu dana 1,2 miliar Euro yang dihabiskan untuk membeli drone 54 drone Watchkeeper belum juga memasuki layanan garis depan setelah 12 tahun.
Jenderal Sir Richard Barrons, mantan komandan Komando Pasukan Gabungan, telah meminta pemerintah untuk memperhatikan masalah angkatan bersenjata.
Kementerian Pertahanan memesan 54 Watchkeeper drone pengintai pada tahun 2005 dalam sebuah kesepakatan senilai 847 juta Euro untuk memberikan pengawasan dan pengintaian bagi tentara.
Drone dapat menghasilna gambar definisi tinggi dengan terbang pada ketinggian 16,000 kaki di atas medan perang. Tetapi penundaan teknis menjadikan pesawat tidak akan memasuki layanan penuh sampai tahun ini.
Sementara juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan anggaran pertahanan Inggris sebenarnya sudah terbesar di Eropa dan tumbuh setiap tahun. “Kami berinvestasi 178 miliar Euro. Kami fokus pada mempertahankan program yang terjangkau dan mendapatkan nilai terbaik untuk memberikan Angkatan Bersenjata dengan peralatan yang canggih guna menjaga Britain tetap aman.”