Pembom jarak jauh Rusia Tu-22M3 terus membombardir sejumlah target di provinsi Deir ez-Zor Suriah. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat 3 Februari 2017 sejumlah pembom strategis yang dijuluki Backfire itu kembali dikirimkan untuk menggempur markas ISIS dan depot amunisi di provinsi Deir ez-Zor.
“Senjata ISIS yang cukup besar dan depot amunisi telah menjadi sasaran serangan. Pemantauan mengkonfirmasi semua target telah hancur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dilansir Sputniknews.
Sebelumnya pada 30 Januari 2017 sedikitnya enam Tu-22M3 juga melakukan serangan jarak jauh ke provinsi Deir ez-Zor Suriah. Pesawat lepas landas dari sebuah lapangan terbang di Rusia untuk menyeberangi wilayah udara Irak dan Iran sebelum kemudian melakukan serangan besar-besaran pada target. Lagi-lagi Kementerian Pertahanan menyatakan serangan berhasil menghancurkan target.
“Jet tempur Sukhoi-30SM dan Sukhoi-35S dari pangkalan udara Hmeymim memberikan perlindungan ketika pembom Rusia melakukan serangan. Setelah menyelesaikan misi mereka semua pesawat Rusia kembali ke dasar dengan selamat,” kata Kementerian pertahanan saat itu sebagaimana dikutip TASS.
Pada 21 Januari enam pembom strategis Tu-22M3 juga dikirm untuk membombardir target di di provinsi Deir ez-Zor Suriah. Tidak lupa Kementerian Pertahanan menyatakan serangan itu sukses menghancurkan target.
Pengiriman bomber jarak jauh ini semakin sering dilakukan di saat Rusia menyatakan akan mengurangi kekuatan militer mereka di Suriah. Salah satu kekuatan awal yang ditarik adalah gugus tugas Angkatan Laut Rusia yang dipimpin Kapal Induk Admiral Kuznetsov. Kapal induk tersebut dikabarkan telah sampai di pangkalannya di Armada Utara.
Meski selalu diklaim suskes, tetapi ternyata serangan besar-besaran dengan biaya sangat mahal itu belum juga menghancurkan seluruh target. Terbukti bomber-bomber itu terus saja dikirim,