Sebuah pesawat Antonov An-26 Ukraina dilaporkan telah membuat maneuver provokatif dengan terbang pada ketinggian sangat rendah di dekat menara pengeboran minyak lepas pantai Rusia di Laut Hitam. Rusia pun marah dan segera memanggil pejabat diplomatik Ukraina.
Juru Bicara Armada Laut Hitam Rusia kepada wartawan mengatakan petugas keamanan pengeboran minyak tidk menembak pesawat dan hanya memberikan peringatan dengan lampu sinyal dan tembakan flare untuk mencegah pesawat menabrak menara pengeboran.
Insiden itu terjadi pada Rabu 1 Februari 2017. “Pagi ini [Rabu], pukul 11:30-12:00 waktu Moskow, sebuah pesawat An-26 angkatan bersenjata Ukraina dengan Nomor 53 membuat dua kali penerbangan yang jelas provokatif di ketinggian yang sangat rendah di dekat pengeboran minyak Rusia Tavrida dan Crimea-1 di Laut Hitam, ” kata juru bicara itu sebagaimana dilaporkan TASS.
“Semua laporan oleh pihak Ukraina bahwa pesawat An-26 diduga ditembakkan adalah kebohongan mutlak. Seorang karyawan dari penjaga keamanan pengeboran minyak memberi empat sinyal flash dari pistol sinyal untuk mencegah kecelakaan udara yang mungkin terjadi dari tabrakan dengan menara pengeboran, “tambahnya.
Juru bicara presiden Svyatoslav Ukraina Tsegolko mengatakan sebelumnya pada hari Rabu bahwa pesawat transportasi Ukraina diduga telah ditembak di dalam zona ekonomi maritim Ukraina dekat Odessa. Juru bicara itu menyatakan bahwa insiden itu terjadi pada saat An-26 sedang melakukan penerbangan latihan dan pesawat “mengalami kerusakan yang cukup besar.”
Atas kejadian ini Kementerian Pertahanan Rusia memanggil atase Ukraina untuk menyampaikan protes. “Pada Rabu malam, atase militer Ukraina dipanggil ke Kementerian Pertahanan di mana ia menyerahkan sebuah catatan protes,” kata Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Departemen Pertahanan kepada wartawan Kamis 2 Februari 2017.
Baca juga:
No Rusia No Problem, Ukraina Selesaikan Perakitan AN-132 Pertama