Upaya Leonardo untuk ikut bersaing dalam kompetisi besar pengadaan jet latih Angkatan Udara Amerika serikat atau yang dikenal sebagai T-X hampir bisa dipastikan gagal atau setidaknya sangat sulit.
Raytheon yang semula sepakat untuk bekerjasama dengan Leonardo untuk menawarkan jet latih T-100 tidak bisa meneruskan kesepakatan.
Padahal Raytheon menjadi perusahaan berbasis di Amerika yang menjadi syarat penting dari kompetisi.
Apa sebenarnya yang menjadi penyebab gagalnya kerjasama untuk memenangkan kontrak lebih dari 300 pesawat ini? Dan apakah T-100 yang didasarkan pada pesawat latih canggih M-346 Master benar-benar tidak bisa masuk kompetisi?….CONTINUE