Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengkonfirmasi sebuah uji coba rudal yang melibatkan sistem penangkal nuklir Trident Inggris di lepas pantai Florida tahun lalu berakhir dengan kegagalan
Pejabat itu mengatakan kepada CNN Senin 23 Januari 2017 bahwa insiden yang terjadi Juni lalu di sebuah daerah di lepas pantai Florida yang memang digunakan oleh AS dan Inggris untuk melakukan tes rudal. Tetapi pengujian tidak melibatkan hulu ledak nuklir.
Koran Inggris Sunday Times melaporkan bahwa rudal itu berbelok ke arah pantai AS, tetapi pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa lintasan ini merupakan bagian dari urutan merusak diri sendiri secara otomatis. Pejabat itu mengatakan rudal itu dialihkan ke laut prosedur otomatis ketika sistem elektronik rudal mendeteksi anomali.
Sebulan setelah tes, parlemen Inggris menyetujui perpanjangan program Trident dengan biaya £ 40 miliar. Tidak sadar bahwa ada uji tes gagal anggota House of Commons dari 472 orang 117 mendukung pembaharuan.
Pada hari Minggu 22 Januari 2017, Perdana Menteri Inggris Theresa May empat kali ditanya selama wawancara dengan BBC Andrew apakah dia tahu tentang kegagalan uji rudal sebelum pemungutan suara. May menolak untuk menjawab.
Dipaksa untuk membuat pernyataan tentang kontroversi di House of Commons pada hari Senin, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan dia memiliki “keyakinan mutlak” pada Trident tapi menolak untuk memberikan rincian operasional tentang tes.
Anggota parlemen Buruh lain, Chris Byrant, mengatakan setelah adanya laporan media perlu dilakukan penyelidikan penuh.
“Kami menyesalkan kebocoran informasi tentang penangkal nuklir tetapi tidak bagi saya untuk mengomentari apa yang mungkin atau mungkin tidak dikatakan oleh pemerintahan Amerika Serikat,” jawab Fallon.
“Ini adalah kapal selam kami , dan itu adalah tanggung jawab kita untuk itu membuat keamanan rahasia sangat tinggi.”