Kementerian Luar Negeri Indonesia mengakui telah memperoleh informasi tentang ditangkapnya anggota pasukan Garuda yang bergabung dalam pasukan misi perdamaian United Nations African Mission in Darfur/UNAMID oleh Sudan.
”Kita sudah dapat informasi kejadian itu. Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang menginvestigasi,” ujar juru bicara Kementerian, Arrmanatha Nasir Senin 23 Januari 2017.
Menurut Arrmanatha pasukan yang ditangkap berasal dari unsure Polri. ”Informasi awal yang kita terima dari pasukan Polisi Indonesia, barang tersebut bukan milik mereka,” kata Arrmanatha kepada Tempo, Senin, 23 Januari 2017.
Polisi asal Indonesia tersebut ditahan pada 20 Januari lalu saat akan meninggalkan Bandara Al Fashir, Darfur, Sudan.
Seperti diberitakan otoritas Sudan menangkap anggota Pasukan Garuda di Sudan dengan tuduhan hendak menyelundupkan senjata. Wakil Gubernur Sudan Utara Mohamed Hasab Al-Nabi mengatakan senjata itu ditemukan saat para polisi Indonesia melakukan check-in bagasi di bandara tersebut. “Pasukan UNAMID itu baru akan berangkat setelah menyelesaikan tugas. Informasinya ada sejumlah besar senjata, dan material lain,” kata Hasab.
Pihak UNAMID sudah bergerak memeriksa temuan tersebut. Misi UNAMID dimulai sejak 2007 silam untuk membantu menghentikan kekerasan di wilayah barat Sudan. UNAMID merupakan misi perdamaian terbesar kedua di dunia dengan anggaran mencapai US$1,35 miliar, lengkap dengan 2000 personel.