Sebuah uji menembakkan sebuah rudal nuklir Trident Inggris yang berlangsung tahun lalu baru terungkap telah mengalami malfungsi. Rudal yang dilepaskan dari kapal selam di lepas pantai Florida Juni lalu mengalami salah arah dan mengarah ke daratan Amerika.
Surat Kabar Sunday Times sebagaimana dikutip Reuters Minggu 22 Januari 2017 melaporkan uji rudal tersebut adalah satu-satunya yang dilakukan dalam empat tahun terakhir.
Mengutip sumber senior angkatan laut yang tidak disebutkan namanya, Sunday Times melaporkan rudal menyimpang ke arah yang salah arah dan mengarah ke daratan Amerika.
Pengujian dilakukan tidak lama sebelum Theresa May menjadi Perdana Menteri tahun lalu setelah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Kemungkinan May tidak diberi laporan tentang tes gagal hingga sehingga dia berhasil membujuk parlemen untuk menghabiskan 40 miliar poundsterling untuk meneruskan program Trident.
Parlemen, tahun lalu akhirnya memutuskan untuk menyetujui pembangunan empat kapal selam guna memastikan Inggris dapat memiliki senjata nuklir yang terus berpatroli di laut.
Rudal Trident selama abad ini baru hanya diuji tembak lima kali oleh kapal selam Inggris. Hal ini karena mahalnya biaya yang mencapai sekitar US$21 juta atau sekitar Rp276 miliar setiap rudalnya.
Kantor May dan Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama: “Pada bulan Juni, Royal Navy melakukan uji tembak Trident dari HMS Vengeance, sebagai bagian dari sebuah operasi yang dirancang untuk kapal selam dan awaknya. Vengeance dan awak berhasil menguji , sehingga Vengeance akan kembali ke layanan. Kami memiliki keyakinan mutlak dalam penangkal nuklir independen kami.”
“Kami tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang operasi kapal selam untuk alasan keamanan nasional yang jelas.”