Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Lockheed Martin Corp diambang kesepakatan kontrak senilai hampir US$9 miliar atau sekitar Rp118,8 triliun untuk pengadaan jet tempur F-35. Kontrak disepakati setelah negosiasi memutuskan untuk pertama kalinya harga pesawat siluman ini aka nada di bawah US $ 100 juta.
Tiga sumber yang akrab dengan masalah ini kepada Reuters Kamis 19 Januari 2017 mengatakan pembicaraan masih berlangsung untuk pengadaan batch kesepuluh dari pesawat siluman ini dengan kesepakatan pembelian 90 pesawat yang diharapkan akan diumumkan pada akhir bulan.
Seorang wakil Lockheed yang dihubungi Reuters menolak berkomentar dan perwakilan untuk program pesawat tempur mengatakan negosiasi sedang berlangsung.
F-35 telah menjadi program senjata termahal Pentagon, dan telah memicu kritik keras dari Presiden terpilih AS Donald Trump yang bertekad akan menurunkan harga jet ini setelah menjabat.
Departemen Pertahanan AS mengharapkan untuk menghabiskan US$ 391 miliar atau sekitar Rp5,2 biliun dalam dekade mendatang untuk mengembangkan dan membeli 2.443 pesawat tempur supersonic tersbeut.
Meskipun program F-35 telah dikritik oleh Trump terlalu mahal, harga pesawt telah turun. Lockheed, kontraktor utama, dan mitra-mitranya telah bekerja membangun dengan lebih efektif untuk menekan biaya.
Baca juga: