Site icon

Su-35 Terdeteksi Bawa Rudal Udara Paling Berbahaya di Suriah

Sebuah rekaman video yang diambil oleh F / A-18C Hornet US Navy di  Suriah sekilas menunjukkan  sepasang jet tempur paling canggih milik Rusia Sukhoi Su-35S  Flanker-E dipersenjatai dengan sepasang rudal udara ke udara R-27. Tetapi ada senjata lain yang tampak yakni sebuah rudal dipandu radar aktif R-77-1 yang juga dikenal sebagai R-77 RVV-SD.

R-77-1 adalah rudal udara ke udara terbaru dan paling mampu di gudang senjata  Kremlin. Tetapi sejauh ini persediaan senjata masih terbatas. Dalam rekaman rudal ini dibawa Su-35 di sayap kanan bagian dalam.

Rusia tetap mengandalkan senjata tua seperti R-27 karena keyakinan tidak akan ada konfrontasi udara ke udara dengan kekuatan udara sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

“Mereka mungkin terbang dengan R-77-1 untuk menunjukkan kepada kita bahwa mereka memiliki senjata ini, tetapi  jangan berharap ada pertempuran udara dengan jet tempur barat,” kata Michael Kofman, seorang ilmuwan dan peneliti  yang mengkhususkan diri dalam urusan militer Rusia di CNA Corporation sebagaimana dikutip Dave Majumdar di National Interest, Rabu 18 Januari 2017.

https://www.youtube.com/watch?v=-dTuQ6hA640

Rudal  RVV-SD sendiri mulai  mencapai kemampuan operasional awal di Angkatan Udara Rusia  dan masih memerlukan sejumlah pelatihan selain juga persediaan yang masih terbatas.

RVV-SD adalah rudal udara ke udara jarak menengah yang ditujukan untuk menghantam  target udara termasuk pesawat dan rudal. Senjata ini mampu beroperasi siang dan malam di segala cuaca dari berbagai sudut. Rudal juga dibangun dengan kekebalan dari tekanan serangan elektronik dengan karakter fire and forget yang artinya setelah ditembakkan, pilot tidak perlu mengatur target lagi dan rudal akan memburu targetnya sendiri.

Selama, 1990-ketika Rusia menderita krisis ekonomi   pasca runtuhnya  Soviet  di era kepemimpinan Boris Yeltsin produksi  R-77 terhenti. Tetapi versi R-77  RVV-AE tetap dibangun untuk ekspor selama tahun 1990-an. Kemudian pada tahun 2000-an  Rusia mulai mengembangkan dan memproduksi versi baru dari senjata ini.

“Untuk Angkatan Udara Rusia, sejak tahun 2000, Vympel-sekarang KTRV Corporation mengembangkan versi baru dari rudal R-77 yang ditunjuk sebagai RVV-SD (Izdelie 170-1),” kata Mikhail Barabanov, Pemimpin Redaksi  Moscow Defense Brief, dalam tulisannya yang dipublikasikan  Centre for the Analysis of Strategies and Technologies (CAST).

“Kontrak pertama untuk pembelian mereka ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Rusia pada 2009-bersama dengan kontrak pertama  jet tempur Su-35S.”

Pada 2011  angkatan udara Rusia menerima rudal RVV-SD pertama  dan layanan belum memiliki cukup senjata baru dalam persediaan. “Pengiriman mulai ada sejak 2011,” kata Barabanov.

“Sejak itu, ada dua kontrak utama untuk rudal-in RVV-SD dilakukan pada 2012 dan  2015 dengan yang terakhir menjadi senilai 13,2 miliar  rubel dengan pengiriman diharapkan pada 2016-2017. Dengan pembelian itu, seharusnya  sudah  sejumlah cukup besar dari rudal RVV-SD. ”

 

Tapi meski  Rusia memiliki RVV-SD dalam persediaan mereka, itu tidak berarti mereka ingin memakainya bahwa cepat.

Exit mobile version