Sejumlah kecelakaan juga terjadi. K-8 mengalami kelakaan pada 13 Oktober 1960, ketika turbin uap pecah hampir menyebabkan krisis reaktor karena kehilangan pendingin. Awak mampu menggunakan sistem pendingin airdarurat, tetapi tidak bisa menghilangkan gas radioaktif yang menyebar ke seluruh kapal, beberapa kru mengalami efek radiasi serius.
K-14, yang dalam evakuasi medis dari sebuah ekspedisi Arctic pada tahun 1963, juga mengalami kerusakan reaktor pada tahun 1961, yang memerlukan penggantian tahun-tahun berikutnya.
Pada bulan Februari 1965, uap radioaktif dialami K-11 pada dua kesempatan terpisah saat menjalani mengisi bahan bakar di pangkalan. Para kru perbaikan salah mendiagnosis implikasi dari peristiwa pertama dan mengikuti prosedur yang salah pada tahap kedua, dan akhirnya terpaksa meninggalkan ruang reaktor, yang menyebabkan kebakaran kapal.
Awak Soviet membanjiri kapal dengan 250 ton air untuk memadamkan api, menyebarkan air radioaktif menyebar k seluruh kapal. Tujuh pria mengalami dampak radiasi buruk, dan reaktor harus diganti lengkap sebelum bisa kembali ke tugas aktif tiga tahun kemudian.
Kapal selam nuklir pertama Soviet K-3 sedang melakukan patroli Mediterania pada tanggal 8 September 1967, ketika api berkobar di hidrolik tabung torpedo, dengan penumpukan yang dihasilkan dari karbon monoksida membunuh 39 pelaut.
Seluruh kru komando pingsan, kecuali sedikit awak yang berhasil permukaan kapal, menyelamatkan kapal. Sebuah penyelidikan kemudian menyimpulkan api mungkin disebabkan oleh pelaut yang merokok di kompartemen torpedo.
K-27, kapal Project-645, mengalami kerusakan pada reaktor pada 24 Mei 1968, di Laut Barents-meskipun kru memperingatkan bahwa reaktor telah mengalami kerusakan yang sama pada tahun 1967 dan belum menguji bahwa itu berfungsi dengan baik.
Seluruh kru yang berjumlah 124 orang terdampak radiasi gas radioaktif, tetapi Kapten Leonov menolak untuk mengambil langkah-langkah darurat karena dia masih yakin dengan kekuatan reaktor. Tak lama setelah kapal tertatih-tatih, lima awak meninggal karena paparan radiasi dalam waktu satu bulan, dengan 25 lagi mengikuti tahun-tahun berikutnya.
Perbaikan K-27 akhirnya terbukti terlalu mahal sehingga kapal selam ditenggelamkan di Stepovoy Bay di perairan yang hanya sedalam 30 meter. Padahal persyaratan IAEA seharusnya ditenggelamkan pada kedalaman 3.000-4.000 meter.
Pada tahun 1970, nasib nahas juga dialami K-8 yang berpartisipasi dalam latihan perang Okean 70 di lepas Teluk Biscay ketika mengalmai korselteing di ruang pusat komando dan kontrol reaktornya, mengakibatkan api menyebar melalui sistem pendingin udara.
Kapten berhasil membawa kapal ke permukaan dan kru hampir seluruh kru melarikan diri. Angkatan Laut Soviet kemudian memerintahkan sekitar setengah dari kru kembali di kapal untuk melakukan perbaikan darurat dan membawa pulang ke rumah.
Sialnya kapal diadang badai yang menyebabkan K-8 rusak parah dan tenggelam ke dasar laut bersama 58 awak dan empat torpedo nuklir.
Kapal selam Kelas November akhirnya mulai memasuki masa pensiun pada tahun 1980 dan awal 1990-an, tetapi kecelakaan belum juga berhenti. Pada bulan Agustus 1985, K-42 yang berlabuh di sebelah kapal selam kelas Echo K-433 di dekat Vladivostok mengalami kecelakaan pengisian bahan bakar nuklir yang menewaskan 10 awak dan 239 orang terpapar radiasi. Keusakan K-42 sangat parah hingga langsung dinonaktifkan.
Keika Uni Soviet digantikan oleh Rusia, ekonomi Negara dalam kondisi morat-marit hingga banyak kapal selam nuklir dihentikan dibiarkan berkarat dengan bahan bakar nuklir tetap di dalam kapal , yang mengarah ke masalah keamanan dari luar negeri.
Lembaga internasional mengumpulkan dana US$200 juta untuk menghancurkan kapal pada 2003. Oonton tipis yang dilas ke K-159 memungkinkan penarik untuk situs scrapping, tapi pada 30 Agustus sebuah badai laut menenggeamkan salah satu ponton, menyebabkan perahu untuk mulai tenggelam sekitar tengah malam.
Angkatan Laut Rusia gagal bereaksi dengan cepat, dimana saat kapal selam tenggelam, membawa 800 kg bahan bakar nuklir dan 90 pelaut di ponton. Rencana untuk menaikkan K-159 kandas sampai hari ini karena kurangnya dana.
Operasi kapal selam memang memiliki risiko tinggi. Tetapi sebagai perbandingan US Navy hanya kehilangan dua kapal selam selama tahun 1960.
Kapal selam kelas November mungkin memang belum mampu menjadi kapal selam pemburu utama, tetapi bagaimanapun dia adalah sebuah terobosan teknologi terutama dalam memberikan jangkauan global armada kapal selam Soviet.
Mereka juga memberikan pelajaran menyakitkan dengan banyaknya korban jiwa baik karena kelemahan teknologi atau kecerobohan personel serta n prosedur keselamatan yang lemah.