Reaktor VM-A yang digunakan 627 lebih kuat daripada milik Amerika pada era itu yang menjadikan Project- 627 mampu bergerak pada kecepatan 30 knot (34,5 mil per jam). Namun, 627 tidak memiliki kualitas lain yang secara umum diharapkan dari sebuah kapal selam nuklir. Reaktor sangat bising, membuat Project-627 menjadi mudah dideteksi meskipun penggunaan baling-baling tenang dan pertama menggunakan lapisan anti-sonar pada kapal selam nuklir. Ditambah dengan sonar yang masih lemah membuat kelas November tidak cocok untuk berburu kapal selam.
Meskipun demikian, 627 tetap membuat sejumlah kejutan untuk Angkatan Laut Amerika. Pada tahun 1965, K-27 berhasil menyelinap mendekati kapal kapal kapal selam USS Randolph di lepas pantai Sardinia dan menyelesaikan simulasi penembakan torpedo sebelum terdeteksi.
Pada tahun 1968, lain kapal selam Kelas November terbukti mampu mengimbangi kecepatan dengan kapal induk USS Enterprise yang bergerak dengan kekuatan penuh, menyebabkan kepanikan kecil di lingkungan kepemimpinan Angkatan Laut yang kemudian memunculkan kapal selam Kelas Los Angeles yang lebih cepat. Beberapa dari kapal selam Los Angeles masih beroperasi hingga saat ini.
Namun, kekuatan tinggi reaktor Kelas November harus dibayar dengan keselamatan awak dan keandalan. Kurangnya perisai radiasi mengakibatkan sering kru sakit, dan banyak dari kapal selam mengalami kerusakan reactor selama operasional mereka.
Kurangnya kehandalan mungkin menjelaskan mengapa Uni Soviet mengirim kapal selam konvensional Kelas Foxtrot dan bukannya Kelas November selama Krisis Rudal Kuba. Padahal fakta jelas kapal selam diesel harus muncul ke permukaan untuk mengisi bahan bakar. Alasan inilah yang menjadikan kapal selam Soviet saat itu terdeteksi dan dikepung serta diusir oleh kapal Amerika.