China memberikan secara cuma-Cuma dua kapal patroli untuk Angkatan Laut Pakistan dengan harapan membantu Pakistan menjamin keamanan jalur laut China-Pakistan yang menjadi koridor ekonomi penting atau yang dikenal sebagai China-Pakistan Economic Coridor (CPEC).
Kapal PMSS Hingol dan PMSS Basol, diterima 14 Januari 2017 oleh Panglima Angkatan Laut Pakistan Wakil Laksamana Arifullah Hussaini. ,
“Kapal-kapal telah menjadi bagian dari Angkatan Laut Pakistan dari hari ini dan angkatan laut akan menjadi lebih kuat dengan induksi kapal-kapal maritim,” kata Hussaini sebagaimana dikutip Dawn.
Serah terima berlangsung di pelabuhan Gwadar Pakistan di provinsi Balochistan yang miskin dan bergolak. Dawn melaporkan bahwa Pakistan telah mengangkat divisi tentara baru untuk mengamankan daerah sekitar pelabuhan dan rute CPEC. Keamanan Gwadar City sudah di tangan tentara Pakistan.
CPEC terdiri dari jalan raya, jalur kereta api, pipa dan komunikasi dan menjadi rute perdagangan darat yang menghubungkan Kashgar di China barat dan Gwadar. Hussaini menyebut proyek ekonomi menjadi”game changer” untuk hubungan antara kedua negara dan serah terima kapal menurutnya menjadi momen bersejarah.
Rute CPEC merupakan bagian dari inisiatif besar China yang dikenal sebagai One Belt, One Road . Sebuah inisiatif pembangunan ekonomi dan transit multi-triliun dolar diumumkan oleh China pada tahun 2013 yang bertujuan untuk menghubungkan raksasa ekonomi tetangga Eurasia di sepanjang jalur sutra kuno.
China mencoba mengungkan dengan banyak negara-negara Asia Tengah yang terkurung daratan serta bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara dan Pasifik. Pakistan, melalui CPEC, adalah penerima utama dari dana One Belt, One Road. Dua kapal lainnya saat ini sedang dikembangkan, dan diharapkan akan diserahkan segera.
China membangun kembali pelabuhan Gwadar Pakistan dan mengambil kendali operasional pada tahun 2015, ketika menandatangani sewa 43 tahun.
Investasi China di pelabuhan dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah Xinjiang barat dan untuk memberikan alternatif rute laut ke Selat Malaka dan Laut China Selatan.
Pelabuhan diubah menjadi operasional pada bulan November, dengan dua kapal kargo sarat beban berangkat ke Bangladesh, Sri Lanka, UAE dan Uni Eropa.