Kapal Induk China, Liaoning baru saja membuat sejumlah Negara cemas setelah melakukan misi ke Laut China Selatan untuk pertama kalinya. Kapal ini juga melintas di Selat Taiwan yang sempit membuat Taiwan harus mengirimkan kapal dan jet tempur untuk membayanginya dengan ketat. Di sepanjang perjalanan, Liaoning terus meluncurkan dan mendaratkan pesawat.
Liaoning setidaknya dilengkapi dengan tiga helikopter Z-18 dan delapan jet tempur J-15. Sementara kelompok tempur ini setidaknya terdiri dari dua perusak Type 052C (171), satu perusak Type 052D, dua frigat Type 054A (538, 556), kapal pengisian bahan bakar Type 903A, dan korvet Type 056.
Dengan setidaknya satu skuadron jet tempur J-15, Liaoning telah menjadi salah satu kelompok tempur kapal induk non-Amerika paling kuat di dunia.

Melihat ke depan pada tahun 2030, kapal induk China berikutnya kemungkinan masih akan sangat mirip dengan kelompok tempur Lianoning, dengan kapal destroyer dan frigat diperbarui untuk menyediakan pertahanan berlapis dan system serangan rudal yang lebih canggih. Kemungkinan kapal induk baru nanti akan disertai dengan gudang drone.
Sampai kemudian akan datang kapal induk nuklir yang diberi kode Type 003. Kapal induk ini diperkirakan akan memiliki bobot perpindahan sekitar 90,000-100,000 ton dan membawa antara 70-100 helikopter dan pesawat sayap tetap serta memiliki beberapa elevator pesawat dan sebuah pulau suprastruktur tunggal.
Dengan reaktor nuklir, Type 003 bisa mencapai kecepatan lebih dari 30 knot. Reaktor juga bisa memberikan kekuatan untuk system peluncuran ketapel elektromagnetis atau electromagnetically assisted launch system (EMALS). Kapal induk sebelumnya Type 002 dapat menggunakan ketapel uap. Ketapel EMALS akan meningkatkan efisiensi dan pemeliharaan dibandingkan ketapel uap.
Kelompok pesawat di kapal induk masa depan China kemungkinan akan masih diisi oleh jet tempur J-15 pejuang untuk tujuan multi-peran, bersama dengan varian peperangan elektronik. Untuk misi superioritas udara, kelompok udara juga bisa memiliki jet tempur siluman generasi kelima, versi paling mungkin adalah navalized dari J-31 atau bahkan J20.

Sistem peluncuran EMALS dapat memungkinkan Type 003 untuk meluncurkan pesawat dengan berat lepas landas hingga 50 ton, termasuk pesawat tanker udara, pesawat peringatan dini udara, pesawat peperangan anti-kapal selam, pesawat kargo kecil dan pesawat serang.
Type 003 bisa membawa UAV untuk pengawasan dan pengintaian dan tentu saja juga akan memiliki helikopter untuk ASW dan misi pencarian dan penyelamatan.
Eelemen pengawal kelompok tempur kapal induk nanti kemungkinan akan terdiri dari perusak Type 055 dan kapal China masa depan (Type 057?) dengan tiang yang terintegrasi. Type 055 yang ditingkatkan dengan upgrade lambung saat ini dalam pembangunan dan akan memiliki sistem propulsi listrik terintegrasi untuk meningkatkan, pembangkit listrik untuk sensor dan senjata.
Kapal ini kemungkinan besar juga akan dipersenjatai dengan rudal anti-udara dan serangan permukaan jarak jauh lebih dari seratus, selain membawa helikopter. Diperkirakan kapal pendamping juga akan membaw UAV, UUVs, dan USV untuk penanggulangan ranjau.
Untuk pengawalan bawah air, kapal selam yang akan menyertai kemungkinan kapals selam serang nuklir Type 095 yang lebih senyap dan bersenjata lebih berat dibandingkan kapal selam China saat ini.
Tergantung pada profil misi kelompok tempur kapal induk, kapal perang amfibi seperti Type 071 landing platform dock dan landing helicopter docks dikerahkan untuk membantu menurunnkan marinir China dan pasukan kavaleri udara.
Peningkatan pengalaman operasional masih diperlukan untuk membuat Liaoning, dan kapal Angkatan Laut China yang lain siap untuk tempur. Tapi Angkatan Laut China saat ini sudah berada di awal dari sebuah kekuatan besar yang akan dibangun.
Baca juga:
Pengusaha Hong Kong Ungkap Mission Impossible Pembelian Liaoning