Sebuah radar militer berbasis laut milik Amerika Serikat telah meninggalkan Hawaii untuk memantau potensi uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan radar, yang dikenal sebagai radar Sea-based X-band (SBX) meninggalkan Hawaii pada hari Senin dan akan mencapai tujuan sekitar 2.000 mil (3.218 km) barat laut dari Hawaii, menjelang akhir Januari. Radar ini mampu melacak ICBM dan membedakan antara rudal musuh dan rudal yang bukan ancaman.
“Penyebaran SBX saat ini tidak didasarkan pada ancaman yang kredibel, namun kita tidak bisa mendiskusikan spesifik misi khusus ini sementara hal itu masih berlangsung,” kata Komandan Gary Ross, juru bicara Pentagon sebagaimana dikutip Reuters Rabu 11 Januari 2017.
Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan militer AS mungkin akan memantau tes rudal balistik antarbenua Korea Utara dan mengumpulkan intelijen dan tidak menghancurkannya, selama peluncuran tidak menimbulkan ancaman.
“Jika rudal itu mengancam, akan dicegat. Jika tidak mengancam, kita tidak akan selalu melakukannya,” kata Carter,
“Karena mungkin akan lebih menguntungkan kita, pertama untuk menyimpan persediaan interceptor kami, dan kedua, untuk mengumpulkan intelijen dari penerbangan, daripada melakukan itu (mencegat ICBM) ketika tidak mengancam. ”
Pernyataan Carter datang lebih dari seminggu setelah AS Presiden terpilih Donald Trump bersumpah bahwa Korea Utara tidak akan memenuhi ancamannya untuk menguji ICBM. Trump mengatakan dalam sebuah 2 Januari menciak: “Ini tidak akan terjadi!”
Awal bulan ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan siap untuk melakukian uji peluncuran rudal antar benua berkemampuan nuklir.
Baca juga: