
Kesepakatan tahun 2015 antara AS dan Rusia menyebabkan apa Amerika sebut sebagai “rule of threes.” Pilot harus menjaga setidaknya tiga mil laut dalam jarak horizontal, atau 3.000 kaki secara vertikal. Jika mereka harus lebih dekat maka itu hanya boleh dilakukan tidak lebih dari tiga menit. “Kami sudah sepakat untuk hidup berdampingan secara damai,” kata Jenderal Corcoran.
Tetapi Amerika menyebut Rusia mengabaikan konvensi keselamatan udara. Pesawat seluruh dunia membawa transponder yang memancarkan kode empat digit yang memungkinkan pengendali lalu lintas udara untuk mengidentifikasi mereka, praktik yang disebut ‘berkotek’. Pesawat Rusia di atas Suriah tidak mau berkotek dan mereka muncul objek tak dikenal di radar koalisi.
Rusia juga kerap tidak menjawab panggilan radio. Dalam satu shift delapan jam pada 11 Desember, misalnya, awak pesawat AWACS Amerika membuat 22 panggilan untuk sekitar 10 pesawat Rusia dan tidak menerima satu respons pun. Beberapa dari Rusia mendekati dalam jarak lima mil dari pesawat sekutu.
Pesawat AWACS Amerika disebar untuk menjaga pesawat koalisi tetap pada jarak aman dari pesawat Rusia. Anehnya pilot Rusia kadang-kadang mau menjawab jika dihubungi oleh petugas control perempuan.
Pada awal September, sebuah perwira udara surveillance perempuan AS melihat sebuah pesawat tak dikenal mendekati pesawat sekutu di atas Suriah. “You’re operating in the vicinity of coalition aircraft,” petugas peremuan itu memperingatkan pilot.
Sebuah aksen Rusia menjawab: “You have a nice voice, lady. Good evening.”