Bashar: Tahap Selanjutnya dari Perang Suriah Tidak mudah

Bashar: Tahap Selanjutnya dari Perang Suriah Tidak mudah

Presiden Suriah Bashar al-Assad  mengatakan setelah pembebasan Kota Aleppo tahap selanjutnya perang Suriah tidak akan mudah. Hal ini diungkapkan Bashar Minggu 8 Januari 2016 atau beberapa hari setelah Rusia menyatakan akan mulai menarik kekuatannya dari Negara tersebut.

Bashar mengatakan situasi tidak akan mudah  mengingat dukungan Barat yang berlanjut buat kelompok gerilyawan. “Negara Barat serta antek dan alat mereka di wilayah ini melanjutkan dukungan buat organisasi pelaku teror,” kata Bashar sebagaimana dilaporkan kata kantor berita resmi Suriah, SANA.

Ia juga mengatakan perebutan kembali seluruh Kota Aleppo dari kelompok gerilyawan merupakan  kesempatan penting menuju kemenangan dalam perang yang dihadapi oleh Suriah.

Pernyataan Bashar dikeluarkan selama pertemuannya dengan Ketua Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani.

“Suriah, dengan bantuan dari teman-temannya seperti Iran dan Rusia, bergerak maju dalam melakukan apa pun yang dikerjakannya untuk menyediakan pijakan yang cocok untuk menemukan penyelesaian. Melalui itu, rakyat Suriah dapat menetapkan masa depan negara mereka tanpa campur tangan negara asing,” kata Bashar kepada Shamkhani.

Sementara itu, Shamkhani menjelaskan negaranya takkan menyiar-nyiakan upaya untuk mendukung Suriah dan membuat menggagalkan setiap “rancangan pelaku teror dan pendukungnya” sebab kontra-teror adalah masalah penting bukan hanya buat Suriah tapi juga seluruh negara regional”.

Iran, sekutu utama regional bagi Pemerintah Suriah, belum lama ini telah memperkuat keterlibatan diplomatiknya di Suriah, saatg Alaeddin Boroujerdi, pemimpin Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, mengunjungi Damaskus pekan lalu. Pada masa yang sama para pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah mengunjungi Teheran.

Rusia sebagaimana dilaporkan sebelumnya menyatakan akan mulai mengurangi kekuatan mereka di Suriah. Gugus tempur angkatan laut yang dipimpin Kapal Induk Admiral Kuznetsov menjadi kekuatan pertama yang ditarik dari medan perang. Kapal bergerak dari Mediterania untuk kembali ke armada utara yang menjadi basis mereka.