Kapal Induk China Liaoning pada Senin 2 Januari 2016 kembali berlayar di kawasan Laut China selatand alam situasi angin dan hujan lebat. Pada kondisi tersebut, jet-jet tempur J-15 sukses melakukan lepas landas dan mendarat.
Ini adalah salah satu daerah yang memang cocok untuk pelatihan lintas Liaoning. Dibandingkan dengan Laut Bohai, Laut Kuning dan Laut China Timur, Laut China Selatan lebih rumit dalam hal kondisi hidrologi dan meteorologi, ditambah dengan beberapa hari terakhir terpengaruh oleh udara dingin yang menjadi tantangan tersendiri.
Menurut kapten kapal Liaoning Liu Zhe kelompok tempur kapal induk telah melepaskan beberapa J-15 dan kapal helikopter untuk melakukan sejumlah pelatihan pengisian bahan bakar udara dan konfrontasi udara.
Sebelumnya, pada 25 Desember 2016, Kapal Induk Liaoning untuk pertama kalinya melintasi Selat Miyako rantai pulau pertama ke Pasifik Barat.
Pelatihan itu dilakukan pada saat ketegangan meningkat dengan Taiwan, yang didaku Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, menyusul hubungan telepon presiden terpilih AS Donald trump dengan presiden Taiwan, yang membuat marah Beijing.
Pada bulan lalu, China melaksanakan latihan serang pertama mereka yang menggunakan kapal induk itu dekat Korea dan mengumumkan pada 25 Desember bahwa Liaoning dan kapal-kapal pengiringnya akan melaksanakan latihan rutin di Samudera Pasifik Barat.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada 26 Desember lalu bahwa Liaoning beserta lima unit kapal pengiringnya memasuki paruh utara Laut China Selatan setelah melewati taiwan, dan kemudian berlabuh di markas China yang terletak di pulau Hainan.
Kapal China sempat memicu kekhawatiran di Jepang saat berlayar di antara kepulauan Miyako dan Okinawa, Jepang. Jepang mengatakan salah satu kapal Angkatan Laut mereka dan sebuah pesawat patroli P3C melihat enam unit kapal China termasuk Liaoning melewati jalur itu, dan mereka juga menerbangkan pesawat tempur setelah sebuah helikopter yang lepas landas dari sebuah kapal pengawal China terbang dekat Pulau Miyako.
China dibuat marah belakangan ini oleh patroli angkatan laut AS dekat kepulauan yang diklaim milik China di Laut China Selatan. Bulan ini, sebuah kapal angkatan laut China menyita sebuah drone selam AS di Laut China Selatan yang kemudian dikembalikan.
Angkatan Udara China pada bulan ini melaksanakan pelatihan jarak jauh di atas Laut China Selatan dan Timur yang menyinggung Jepang dan Taiwan. China mengatakan kegiatan itu juga merupakan rutinitas.
