Site icon

Angkatan Udara China, Macan Kertas atau Benar-Benar Menakutkan Amerika?

J-20

Ketegangan di Laut China Selatan dan  peningkatan kekuatan militer China di wilayah yang dikonflikkan telah mendorong  analis Pentagon untuk mempertajam fokus pada akuisisi dan kemajuan teknologi Angkatan Udara China.

Superioritas  Angkatan Udara AS atas China semakin menyusut setelah Beijing dengan cepat menambah kekuatan  jet tempur, rudal, senjata udara ke udara, pesawat kargo dan pesawat siluman.

Komisi Keamanan dan Ekonomi China Amerika pada 2014  merekomendasikan bahwa Kongres menunjuk sebuah panel luar ahli untuk menilai keseimbangan militer AS-China dan membuat rekomendasi mengenai rencana militer dan anggaran AS. Laporan lainnya yang dirilis pada tahun 2014,  menawarkan gambaran lebih rinci dan mendalam  tentang teknologi, kemajuan dan pembangunan Angkatan Udara China.

Komisi menyusun laporannya berdasarkan kesaksian, berbagai laporan dan penilaian analisis bersama dengan informasi open source yang tersedia. Seluruh bab didedikasikan pada modernisasi militer China.

Ulasan menyatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China  saat ini memiliki sekitar 2.200 pesawat operasional dengan  hampir 600 pesawat  yang dianggap modern.

“Pada awal 1990-an, Beijing memulai program modernisasi yang komprehensif untuk meng-upgrade Angkatan Udara  dari kemampuan sebelumnya bersifat jarak pendek,  defensive, terbatas menjadi modern, multi-peran mampu memproyeksikan  kekuatan udara di luar perbatasan China, melakukan pertempuran udara dan pertahanan rudal dan memberikan peringatan dini, ” tulis ulasan itu.

Mengenai pesawat siluman, ulasan itu menyebutkan penerbangan  prototipe pesawat tempur siluman  J-20 terbaru, menyebut pesawat lebih canggih dibandingkan platform udara lainnya saat ini yang dikerahkan di wilayah Asia-Pasifik.

China juga menguji varian tempur siluman lebih kecil yang disebut J-31 meskipun tujuan penggunaannya tidak jelas, menurut laporan tersebut.

Namun demikian, keunggulan teknologi Amerika dalam persenjataan, platform angkatan laut udara dan dengan cepat menurun. Untuk menggambarkan hal ini, review mengutip komentar dari analis yang membandingkan jet tempur AS-China  satu sama lain sekitar 20 tahun yang lalu versus  hari ini.

Analis mengatakan bahwa pada tahun 1995 teknologi F-15, F-16 atau F / A-18 Amerika  jauh lebih unggul dibandingkan  J-6 China. Namun hari ini  jet fighter J-10 dan J-11 China  kira-kira setara dalam kemampuan dengan F-15 upgrade Amerika.

Di samping  J-10 dan J-11 , China juga membangun sendiri Su-27s dan Su-30 dan berada di ambang membeli Su-35  Rusia. Sekarang pesawat itu sudah benar-benar datang.

” Su-35 adalah pesawat serbaguna, sangat mampu yang akan  secara signifikan meningkatkan kapasitas jet tempur China saat ini. Pesawat  akan memperkuat kemampuan China untuk melakukan misi superioritas udara di Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan serta menyediakan China  kesempatan untuk melakukan reverse engineering bagian komponen pesawat tempur, termasuk radar dan mesin canggih, untuk digunakan jet tempur buatan  China saat ini dan masa depan,” tulis ulasan itu.

Next: Peningkatan Rudal Besar-Besaran

Selain teknologi siluman, pesawat tempur berteknologi tinggi dan avionik ditingkatkan, China telah secara besar-besaran meningkatkan kemampuan mereka dengan rudal udara ke udara dalam 15 tahun terakhir.

“Semua jet tempur China pada tahun 2000, dengan pengecualian  beberapa modifikasi Su-27, terbatas pada rudal visual jarak pendek. China selama 15 tahun terakhir juga telah mengakuisisi sejumlah rudal udara ke udara pendek dan jarak menengah yang canggih; amunisi presisi dipandu, bom dipandu satelit, rudal anti-radiasi, dan bom dipandu laser; dan rudal udara jarak jauh, rudal  jelajah dan rudal jelajah anti-kapal ” kata review itu.

Ulasan ini juga menyoroti  pesawat Y-20, sebuah airlifter strategis baru yang sekarang juga sudah masuk layanan China  yang memiliki kapasitas kargo tiga kali lebih besar dibandingkan C-130 Amerika. Pesawat juga  bisa dikonfigurasi menjadi pesawat tanker, yang memungkinkan China untuk secara besar-besaran meningkatkan jangkauan dan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan udara ke jarak yang lebih jauh.

Saat ini, China belum memiliki armada kapal tanker yang cukup besar atau modern, dan  banyak dari pesawat mereka saat ini tidak bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara, skenario yang membatasi jangkauan mereka.

“Saat ini armada pesawat pengisian bahan bakar udara China terdiri dari hanya sekitar 12 tanker H-6U era 1950-an, terlalu kecil untuk mendukung misi jarak jauh skala besar. ”

Laporan ini juga menyoroti pembelian system pertahanan udara S-400 dari Rusia. S-400 akan meningkatkan kisaran dua kali lipat  pertahanan udara China dari sekitar 125 menjadi 250 mil yang  cukup untuk menutupi semua Taiwan, Kepulauan Senkaku, dan bagian dari Selatan Laut Cina.

Laporan ini juga menyinggung   rudal  balistik antarbenua China seperti DF-31 dan DF-31A dan juga mengembangkan  DF-41. Cina diyakini sudah memiliki sejumlah ICBM  mobile yang mampu membawa senjata nuklir.

Secara umum, China memang belum mampu mengimbangi Amerika saat ini. Tetapi satu hal yang pasti China terus bergerak mengejar. Kekuatan Udara China bukan hanya macan kertas, tetapi ancaman serius yang ada di belakang Amerika yang mungkin akan segera mengimbangi dan kemudian meninggalkannya.

 

Exit mobile version