Serbia akan menerima enam jet tempur MiG-29, 30 tank T-72С, dan 30 kendaran tempur pengintai BRDM-2 dari Rusia. Senjata hibah ini diyakini akan menjadi bagian penting dalam upaya Negara tersebut untuk meningkatkan kemampuan militer mereka.
Ada usulan menarik agar pesawat tempur yang diterima nanti dicat dengan wajah pilot-pilot tempur Serbia yang meninggal ketika NATO menyerang Yugoslavia pada 1999. Selain untuk mengenang pahlawan, hal ini juga untuk mengingatkan masa pahit ketika angkatan udara mereka sangat lemah.
Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik Serbia, perwakilan Serbian Students for Truth ( SFT} Ivan Ristic, mengatakan bahwa ide untuk “personalisasi” pesawat ini akan menjadi kesempatan baik untuk mengenang kembali pahlawan Serbia yang gugur.
“Ini adalah pertama kalinya bahwa kita mendapatkan pesawat tempur sejak tahun 1987. Setelah semua perbaikan yang diperlukan, kita akan memiliki armada kita sendiri dengan jet tempur generasi keempat Rusia untuk melindungi wilayah udara kita dan, jika perlu, untuk membela Serbia dan Bosnia dari agresi.”
Dia menambahkan saat ini Kroasia telah menerima sejumlah helikopter tempur dari AS yang bisa digunakan untuk melawan Bosnia dan Serbia. Hanya dua Negara bekas Yugoslavia ini yang belum masuk NATO.
“Itulah mengapa pesawat Rusia memberi kita kesempatan untuk menggeser keseimbangan kekuatan strategis di wilayah tersebut,” kata Ivan Ristic sebagaimana dikutip Sputnik Senin 2 Januari 2017.
Ada tiga pilot Angkatan Udara Serbia dan sekitar 270 personel Angkatan Darat Yugoslavia dan polisi tewas selama tahun pemboman NATO ke Yugoslavia tahun 1999. Pilot Angkatan Udara Milenko Pavlovic meninggal pada Mei 1999 ketika melakukan pertempuran udara melawan jet tempur NATO.
Zoran Radosavljevic tewas pada 26 Maret atau hanya sehari setelah , Zivota Djuric, ditembak jatuh menyusul serangan udara di depot senjata yang digunakan Tentara Pembebasan Kosovo. Untuk menghindari ditawan, Zivota Djuric menabrakkan pesawatnya yang rusak langsung ke posisi musuh.

“Pahlawan satu lagi adalah Milos Zunic, meninggal membela Belgrade melawan negara-negara Poros selama Perang April 1941,” kata Ivan Ristic.
Dalam sebuah wawancara dengan Life News, anggota pendiri gerakan Neven Djenadija berbicara tentang pentingnya keputusan Rusia untuk menyerahkan jet tempur ke Belgrade. “Ada simbolisme tertentu dalam semua ini karena pesawat perang pertama Serbia itu dibuat di Rusia, dibeli dengan uang yang disumbangkan Gereja Ortodoks Serbia dan pembaca koran Petrograd Novoye Vremya (The New Times),” kata Djenadija.
Dia menambahkan bahwa ide untuk menuliskan nama-nama pilot Serbia yang meninggal karena membela negara mereka pada tahun 1999, cukup menarik.
“Alasan utama mengapa pilot kami tewas karena pesawat mereka tidak fit untuk terbang. Ini adalah episode yang sangat sedih, tapi pelajaran yang baik juga, yang mengajarkan kita bagaimana cara terbaik untuk mempertahankan negara kita, “katanya.