Pasukan keamanan Irak merebut kembali satu permukiman dan dua desa, serta menewaskan sebanyak 200 anggota ISIS dalam sebuah serangan yang dilalukan Kamis 29 Desember 2016. Ini adalah gelombang serangan kedua setelah jeda beberapa minggu untuk mencoba merbut kota terbesar kedua di Irak, Mosul dari ISIS.
Pasukan Kontra-Terorisme (CTS) Irak menyerang garis depan petempur ISIS di beberapa permukiman di bagian timur Mosul, dan merebut kembali kendali atas permukiman Al-Quds. Sementara itu bentrokan sengit berlanjut di permukiman lain yang berdekatan, kata satu pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Irak.
Di Front Utara, tentara dari Divisi Ke-16 Angkatan Darat membebaskan Desa As-Sada dan Tawiyla serta mengibarkan bendera Irak di gedung-gedung utama mereka setelah pertempuran sengit dengan anggota IS, kata pernyataan tersebut.
DI Mosul Tenggara, polisi federal bergabung dengan tentara dari Divisi Lapis Baja Ke-9 dan menyerang garis depan petempur IS di tiga permukiman –Al-Entisar, As-Salam dan Ash-Shaima– sehingga memicu bentrokan sengit dengan gerilyawan garis keras sepanjang hari itu, tambah pernyataan tersebut.
Tentara membuat kemajuan terbatas di dalam ketiga permukiman itu, yang sudah menjadi ajang pertempuran sengit antara militer dan anggota ISIS dalam beberapa pekan belakangan, kata pernyataan tersebut sebagaimana dikutip Xinhua Jumat 30 Desember 2016.
Di bagian lain, kelompok fanatik itu melancarkan beberapa serangan balasan terhadap tentara yang melancarkan operasi, dalam upaya menggagalkan operasi tentara dan merenggut banyak korban jiwa di kalangan tentara.
Puluhan anggota ISIS, yang didukung oleh mobil yang dipasangi bom dan sejumlah pembom bunuh diri, menyerang tentara dari Divisi Ke-9 dan polisi federal di bagian tenggara kota tersebut. Tapi personel militer menggagalkan serangan mereka, serta menewaskan tak kurang dari 103 gerilyawan dan empat pembom bunuh yang mengenakan rompi peledak, kata pernyataan itu.
Tentara juga menghancurkan 24 mobil yang dipasangi bom, termasuk beberapa bom mobil bunuh diri, selain menghancurkan dua kendaraan yang membawa senapan mesin berat, katanya.
Satu lagi serangan ISIS digagalkan oleh tentara dari Divisi Ke-16 ketika gerilyawan menyerang posisi mereka di wilayah utara kota itu, sehingga sebanyak 50 gerilyawan tewas dan 12 bom mobil dihancurkan.
Sementara itu, Abu Hudhaifa, seorang tokoh ISIS di Front Utara Mosul tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pesawat koalisi pimpinan AS.
Di Mosul Timur, pasukan elite CTS melancarkan serangan balasan terhadap ISIS selama Kamis, sehingga menewaskan 35 petempur ISIS dan menghancurkan dua bom mobil bunuh diri dan satu kendaraan yang membawa senapan mesi berat serta empat gerilyawan di kendaraan itu, katanya.
Pertempuran di Mosul terjadi saat pasukan elite CTS, personel Angkatan Darat dan polisi federal melancarkan pada tahap kedua serangan besar Kamis pagi untuk membebaskan Mosul. Dan tentara membuat kemajuan di beberapa permukiman di bagian timur Mosul, yang oleh warga setempat di kenal dengan nama Tepi Sungai Tigris yang membelah kota itu.
Baca juga:
Habiskan Rp167,5 M Per Hari, Kenapa Tetap Sulit Kalahkan ISIS?