Oman melakukan sebuah langkah yang berbeda. Negara yang biasanya bertentangan dnegan negara-negara Teluk Arab untuk menutup hubungan dengan Iran, dikabarkan telah bergabung dalam koalisi negara-negara Muslim pimpinan Arab Saudi guna memerangi terorisme.
Sumber-sumber Saudi dan Teluk menyebutkan Kesultanan itu mengindikasikan keinginannya ikut serta dalam aliansi 40 negara itu dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Wakil Putera Mahkota dan Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman, kata sumber-sumber tersebut.
Walaupun perbedaan-perbedaan jarang sekali tersiar, Oman telah lama memiliki sikap yang berbeda dari para sekutunya di Teluk. Kesultanan itu cemas bahwa konfrontasi regional yang meluas antara Riyadh dan Teheran dapat mengancam stabilitasnya, dan berusaha memainkan peran yang bersifat mendamaikan.
“Oman selalu ambil sikap dan kebijakan di masa lalu berbeda dari sikap negara-negara di Teluk terkait dengan kawasan. Sekarang terlihat kembalinya sikap Oman kepada konsensus Teluk terhadap Iran dan posisi-posisi politiknya,” ujar salah seorang sumber dilansir Reuters 28 Februari 2016.
Dikatakannya, langkah Oman merupakan perubahan geopolitik di kawasan karena “diketahui bahwa Oman telah menjalin hubungan dekat dengan Iran, musuh tradisional Arab Saudi dan negara-negara Teluk”.
Pangeran Mohammed diperkirakan berangkat ke Muskat dalam beberapa pekan mendatang untuk mempersiapkan kunjungan Raja Salman, kata sumber-sumber.
Menurut salah seorang sumber, Oman mengatakan pihaknya telah mengubah arahnya di kawasan setelah menyadari “kekurangseriusan dan manfaat dari kerja sama” dengan pihak Iran.
Arab Saudi mengumumkan aliansi pada Desember 2015, suatu langkah yang disambut baik oleh Washington yang telah mendesak keterlibatan regional lebih besar dalam kampanye melawan para militan IS yang menguasai sebagian wilayah di Irak dan Suriah. Kendati tidak secara eksplisit bertujuan menyerang Iran, koalisi itu tidak mencakup Teheran atau pemerintah sekutunya di Irak.
Oman memperhatikan dengan cemas rivalitas antara Arab Saudi yang Sunni dan Iran yang Syiah telah menyebar di seantero kawasan itu. Riyadh dan beberapa negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) meyakini Teheran menggunakan sektarianisme untuk campur tangan di negara-negara Arab dan membangun pengaruh di Timur Tengah.
Riyadh telah meendukung kelompok-kelompok yang menentang proxi Iran dalam pergolakan atau perang saudara di Suriah, Lebanon, Irak, Bahrain dan Yaman, dan membujuk sebagian besar anggota GCC untuk menutup hubungan dengan Teheran. Oman berusaha menjaga jarak dari usaha tersebut.