Tentara Pembebasan Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF) yang didukung Amerika Serikat berharap mereka akan menerima bantuan senjata anti-pesawat portabel atau MANPADS dari Washington.
Harapan ini dilontarkan setelah keputusan oleh AS untuk mengurangi pembatasan senjata yang akan diberikan ke pemberontak. Milisi ini meminta MANPADS meski selama ini mereka mengklaim melawan ISIS yang tidak memiliki pesawat.
“Saat ini tidak ada pesawat menargetkan kita tapi di masa depan mereka mungkin ada, dan atas dasar ini kita meminta mereka [MANPADS],” kata juru bicara SDF Talal Silo Rabu 28 Desember 2016 dilansir Sputniknews.
Silo menolak untuk menentukan siapa yang mungkin menggunakan kekuatan udara terhadap SDF. Tetapi pilihannya terbatas, karena hanya Suriah, Rusia, dan koalisi yang dipimpin AS yang menggunakan pesawat di Suriah.
SDF mengaku entitas yang terpisah dari apa yang disebut oposisi moderat yang memerangi pasukan Suriah di bawah komando Presiden Bashar al-Assad. Baik Suriah atau Rusia telah membom SDF, yang merupakan aliansi dari berbagai kelompok bersenjata yang didominasi oleh milisi YPG Kurdi, yang telah menghindari konflik dengan pasukan Suriah.
Kekuatan lain yang memusuhi YPG dan SDF, adalah Turki, yang percaya bahwa penguatan pasukan Kurdi di wilayah tersebut menimbulkan ancaman ke Ankara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow menganggap perubahan kebijakan AS sebagai tindakan bermusuhan dan ancaman langsung terhadap angkatan udara Rusia.
Sampai saat ini, AS enggan untuk memberikan milisi dengan persenjataan anti-pesawat, tetapi pembatasan itu dicabut pada 8 Desember 2016 lalu.
Baca juga: