Kementerian Luar Negeri Rusia melihat keputusan Amerika Serikat untuk mengurangi pembatasan pada pasokan senjata ke pemberontak Suriah sebagai “tindakan bermusuhan” yang mengancam keselamatan pesawat tempur dan personel militer Rusia.
Pengurangan pembatasan akan memungkinkan Washington untuk mengirimkan senjata yang lebih berat dan lebih canggih ke kelompok oposisi yang melawan pemerintah Suriah.
Kantor Berita Rusia Ria Novosti mengutip Kementerian Pertahanan melaporkan Selasa 27 Desember 2016, pemerintahan Barack Obama berusaha untuk memperumit situasi di dunia sebelum Donald Trump mengambil alih Gedung Putih pada Januari.
Obama mengangkat beberapa pembatasan pada pengiriman senjata ke pemberontak Suriah telah dihapus awal bulan ini.
Kremlin mengatakan langkah itu juga memunculkan risiko senjata canggih yang akan dikirim ke pemberontak akan jatuh ke kelompok ISIS.