Dogfight Hidup Mati F-16 vs Gripen di India

Dogfight Hidup Mati F-16 vs Gripen di India

Seperti diketahui India sedang dalam jalur untuk menggantikan armada pesawat tempur era Soviet yang sudah tua. Dua pemain utama muncul setelah pemerintah India menyatakan membutuhkan jet tempur ringan satu mesin yakni  Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon Blok 70 dan Saab Gripen E. Dua pesawat paling canggih di kelasnya saat ini.

Angkatan Udara India (IAF) membutuhkan  lebih dari 400 pesawat tempur, yang berarti jauh lebih tiggi dibandingkan dengan  126 pesawat yang seharusnya disi dalam  kompetisi  Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA), yang akhirnya dimenangkan Rafale tetapi kemudian jumlah pembeliannya hanya menjadi 39 pesawat.

Angkatan Udara India telah mengeluarkan permintaan global untuk mencari jet tempur mesin tunggal dengan syarat produksi harus dilakukan di India.

Saat ini, Angkatan Laut India juga sedang mencari pesawat tempur berbasis induk setelah mereka menyatakan tidak bisa menggunaka Tejas karena tidak mencapai persyaratan. Angkatan Laut India membutuhkan sekitar 60 pesawat yang harus dikirim dalam waktu lima tahun untuk digunakan di kapal induk baru mereka  INS Vikrant yang diperkirakan akan masuk layanan pada 2018. IAF mempertimbangkan dua pilihan yang ada yakni  Boeing F / A 18 Super Hornet dan Dassault Rafale.

Boeing dikabarkan telah bertemu dengan para pejabat kementerian pertahanan atas dan telah menawarkan untuk mendirikan fasilitas produksi kelas dunia  di India untuk memproduksi F / A 18 Super Hornet. Dassualt juga akan mengusulkan versi angkatan laut dari Rafale untuk operasi berbasis kapal induk Angkatan Laut India. Bukan suatu yang sulit karena Rafale juga telah beroperasi dengan kapal induk Prancis.

Lockheed Martin dan Saab juga telah menawarkan untuk bermitra dengan India di bawah program Make in India  dan mendirikan lini produksi di dalam negeri.

” F-16 adalah jauh tempur termudah di antara para pesaingnya. Jet tempur  baru, seperti Gripen, memiliki banyak bahan komposit, dan tidak memiliki banyak perubahan generasi dan modifikasi sepanjang hidup,” kata Wendell Minnick, koresponden senior Shepard Media, mengatakan kepada International Business Times, India, pada bulan November 2016 lalu.

“F-16 akan menjadi pilihan yang cocok untuk India. Pesawat tempur ini telah terbukti  berkali-kali. Upgradable dengan portofolio survivability tinggi,” tambah Wendell.

Gripen E/F
Gripen E/F

Saab juga menyatakan siap bertarung habis-habisan di India. “Kami secara resmi menanggapi permintaan pemerintah India pada bulan Oktober dan  mengungkapkan kesediaan kita untuk memproduksi Gripen E di India,” kata Jan Widerström, Kepala Saab India Technologies  kepada  IHS Jane.

“Kami memiliki cetak biru Gripen E untuk program komprehensif ‘Make in India’, yang mencakup pengaturan dari fasilitas manufaktur penuh, setara dengan fasilitas Gripen E kami di Swedia. Ini juga mencakup] transfer teknologi, pengaturan  dari sebuah ekosistem kedirgantaraan, pengembangan basis pemasok lokal, dan pekerjaan dari tenaga kerja terlatih, “tambahnya.

Dalam sekitar delapan tahun ke depan, India akan segera menghentikan secara bertahap armada penuaan MiG 21 dan MiG 27  yang mencapai hampir 260 jet tempur. Jadi, India harus memilih dengan cepat untuk menambah armada tempurnya yang menurun jika ingin  menjaga keunggulan atas Pakistan dan pada saat yang sama siap utnuk  perang di dua teater, satu di sisi melawan China dan lainnya di sisi Pakistan.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2016/09/26/gripen-vs-flanker-lebih-baik-mana/