Israel berniat menjual 50 pesawat F-16A/B mereka setelah pesawat terakhir mereka pensiun pada Senin 26 Desember 2016.
Pada hari Senin Angkatan Udara Israel mempensiun F-16 “Netz” (Hawk) terakhirbyang digunakan “Flying Dragon” – alias “Red Squadron” – yang berbasis di pangkalan Uvda IAF di Israel selatan.
Pesawat terbang selama bertahun-tahun dalam misi operasional dan kemudian digunakan untuk melatih sebelum pensiun setelah 36 tahun beroperasi.
Menurut data IAF, pesawat tempur F-16A / B dikirim ke Israel pada tahun 1980, menorehkan sekitar 335.000 jam terbang dan berpartisipasi dalam 13.000 sorti operasional.
Salah satu misi tempur yang terkenal dari pesawat ini adalah ikut dalam serangan terhadap reaktor nuklir Irak pada tahun 1981.
Komandan IAF Brig. Jenderal Amir Eshel pernah mengatakan pesawat yang di Israel dikenal sebagai “Netz merupakan dalam pesawat yang mengubah wajah Timur Tengah.”
Pesawat-pesawat ini awalnya ditujukan untuk angkatan udara di Iran, namun Amerika Serikat kemudian menawarkan mereka ke Israel setelah Revolusi Iran tahun 1979.
Kementerian Pertahanan Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan mencoba untuk menjual pesawat untuk pasukan asing.
Secara khusus, kementerian Bantuan Pertahanan telah mengiklankan bahwa 40 pesawat tersebut untuk dijual, mencatat bahwa di IAF mereka disajikan dalam berbagai misi dan terutama direkomendasikan bagi pasukan menyerang.
Israel juga menjual tujuh pesawat Hercules C-130 , tujuh sistem tempur-pencegat Hawk, 40 Skyhawk Eagles dan delapan helikopter Cobra.
Catatan menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, beberapa empat Skyhawks telah dijual dan telah terjadi peningkatan jumlah pesawat Hercules yang ditawarkan untuk dijual oleh Israel.