Amerika Serikat mengakui akan butuh usaha keras dan lama untuk membersihkan Mosul dan Raqqa dari kekuatan ISIS. Militan yang dipukul mundur akan berusaha untuk elarikan diri ke gurun antara Suriah dan Irak.
Berbicara dengan The Daily Beast di Baghdad, Komandan Amerika Serikat di Irak Letnan Jenderal Stephen Townsend mengatakan misi yang sedang berlangsung, meskipun itu berjalan lambat, tetap berjalan sesuai harapan.
Ketika menyinggung pertempuran Mosul diluncurkan pada bulan Oktober, beberapa pejabat Irak mengatakan mereka berharap untuk memiliki kota dibersihkan pada akhir tahun ini, sementara pihak yang lebih “konservatif” menilai mengatakan akan membutuhkan setidaknya tiga sampai empat bulan untuk pertempuran jalanan.
Namun, para pejabat AS memperkirak pertarungan mengalahkan ISIS akan membutuhkan waktu hingga tiga tahun.
Townsend menolak untuk mengungkapkan jadwal sebenarnya dari pertempuran, tetapi taktik ISIS yang disebutnya menggunakan warga sipil sebagai tameng menjadi hal yang sangat menyulitkan operasi dijalankan.
Realitas pertempuran juga menunjukkan meski pasukan Irak meyakinkan kepada media bahwa serangan ke Mosul tidak akan berhenti, tetapi mereka berhenti selama seminggu terakhir untuk menunggu pasokan dan tambahan kekuatan di mana Townsend melaporkan mereka kadang-kadang melihat korban setinggi 30%.
“Orang-orang perlu istirahat. Mereka perlu menilai bagaimana hal tersebut terjadi karena mereka tidak akan secepat yang kita kira ,” katanya kepada The Daily Beast.
Dia juga mengatakan pemerintah Amerika Serikat akan mencoba memberikan bantuan dalam bentuk baru yang diklaim akan lebih baik. Namun tidak disebutkan jenis bantuan tersebut.
Sementara itu, Komando Gabungan Militer Irak melaporkan bahwa 97 militan tewas pada 25 Desember dalam tiga insiden terpisah di timur dan selatan Mosul.
Baca juga:
Pertempuran Mosul: Irak Tewaskan 1.000 Pasukan ISIS, Tank Tidak Efektif