Komando Afrika Amerika mengatakan telah mengakhiri Operasi ‘Odyssey Lightning’ pada tanggal 19 Desember 2016.
Penghentian operasi dilakukan mengikuti pengumuman pemerintah Libya bahwa mereka telah menyelesaikan operasi militer ofensif di Sirte.
Komando Afrika dalam pernyataannya yang dikutip Combat Aircraft Kamis 21 Desember 2016 mengatakan misi ini dikatakan telah mencapai tujuan inti untuk mengusir ISIS dari Sirte.
Selama Operasi ‘Odyssey Ligtening’ Komando Afrika telah melakukan 495 serangan udara terhadap berbagai target ISIS termasuk Vehicle Borne Improvised Explosive Devices, senjata berat, tank, komando dan kontrol dan posisi pertempuran.
Pesawat-pesawat tempur Amerika mulai menyerang ISIS di Sirte pada Agustus 2016. Pentagon mengaku serangan ini dilakukan setelah ada permintaan dari Pemerintah Libya Accord Nasional (GNA) setelah kelompok ISIS menguasai Sirte. Kelompok ini muncul di Libya memanfaatkan ketidakstabilan Negara tersebut.
Dengan diakhirinya operasi pada 19 Desember 2016 berarti Pentagon mengingkari janjinya sendiri yang mengatakan operasi di Libya tidak akan berlangsung dalam hitungan bulan.
“Serangan udara cenderung bertahan dalam waktu minggu, bukan bulan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS Jeff Davis, Selasa 2 Agustus 2016.
Amerika Serikat menolak untuk mengungkapkan rincian pangkalan militer yang digunakan untuk melakukan serangan udara terhadap Libya karena alasan keamanan operasional.
Baca juga: