Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) mengatakan pengadaan pesawat militer telah sesuai rencana strategis Angkatan Udara.
“Ada pengadaan pesawat-pesawat baru lagi yang sudah disesuaikan dengan rencana strategis teknis AU,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, Senin 19 Desember 2016.
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan retrofit atau pembaharuan untuk meningkatkan kualitas pesawat-pesawat Hercules.
“TNI AU sudah mengajukan untuk melaksanakan retrofit pesawat-pesawat yang ada di Skuadron 32, [Hercules] tipe B,” ujarnya.
Pesawat Hercules yang dipesan dari Australia akan selesai dikirim semua ke Indonesia pada 2017. Sejak pengiriman yang dilakukan secara bertahap pada Februari 2016, Indonesia telah menerima enam pesawat Hercules dari total sembilan unit yang didatangkan dari Australia. “2017 ini sudah ada,” tuturnya.
Pesawat Hercules C-130 bernomor A-1334 yang jatuh di Wamena, Papua, pada Minggu 18 Desember 2016 merupakan satu dari enam unit pesawat sejenis yang dikirim dari Australia.
Pesawat itu pernah digunakan Angkatan Udara Australia. Pesawat Hercules C-130 bernomor A-1334 merupakan pesawat kelima dari total sembilan unit Hercules tipe C-130 yang didatangkan dari Australia.
Pesawat Hercules naas itu pada Minggu pukul 05.34 WIT bertolak dari Bandara baru Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, membawa bahan bangunan jenis semen dan 12 kru serta satu penumpang.
Pesawat yang dipiloti oleh Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu jatuh pada Pukul 06.05 WIT di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya. Pesawat naas itu membawa 12 awak dan 1 penumpang yang semuanya dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga:
Pesawat Minim, TNI AU Akui Tak Optimal Awasi Perairan Indonesia
