Pesawat tanpa awak TERN yang dibangun Northrop Grumman untuk Angkatan Laut Amerika Serikat bisa menjadi kesepakatan yang lebih besar dari rencana semula.
Satu tahun yang lalu, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) meminta Northrop Grumman untuk membangun prototipe TERN yang mampu diluncurkan dan mendarat dari kapal perang kecil.
Hanya enam bulan kemudian, TERN telah melakukan uji terbang pertama dan DARPA tertarik dengan drone baru ini sehingga memerintahkan Northrop untuk terus maju dan membangun kendaraan tes kedua.
“Desan tahap 3 TERN adalah pesawat terbang dengan tail sitting, twin contra-rotating, dan system propulsi ditepatkan di depan. Pesawat akan lepas landas seperti helikopter dan kemudian melakukan manuver transisi untuk terbang seperti pesawat dan ketika hendak mendarat akan kembali seperti helicopter,” kata DARPA.
Drone akan cukup besar untuk membawa pesernjataan seberat 600 pon. Nama TERN sendiri merupakan singkatan dari “Tactically Exploited Reconnaissance Node”. Drone ini dirancang untuk melakukan misi serangan .
Dan statistik yang paling mengejutkan seperti dilansir DefenseSystems.com. pekan lalu, drone mampu melakukan serangan dalam kisaran 600 mil laut.
Kemampuan ini penting karena jet tempur F/A-18 Super Hornet yang saat ini menjadi tulang punggung sayap tempur Angkatan Laut hanya mampu melakukan serangan dalam jarak 500 mil dengan bahan bakar internal. Sementara jet tempur paling canggih F-35C yang dijadwalkan akan masuk layanan pada 2021 memiliki rentang tempur 550 mil.
Meski masih terlalu dini untuk membuktikan TERN memiliki kemampuan serang rentang 600 mil karena dia belum dibangun, tetapi ada peluang drone ini justru akan mampu mengalahkan jet tempur paling canggih.
Tentu, ada juga yang berpendapat bagaimanapun drone ini tidak akan sebanding dengan Super Hornet yang bisa membawa senjata 30 kali lebih besar serta kemampuan siluman Lighting II.
Namun, dengan ukurannya yang kecil dan desain inovatif, TERN akan dapat disebarkan dari kapal kecil yang tidak mungkin membawa F / A-18 atau F-35C.