Sebagai pengganti platform EA-6B Grumman yang menjadi andalan serangan elektronik berbasis kapal induk sejak 1970-an, Boeing EA-18G Growler telah mengambil alih peran ini dengan sangat meyakinkan. Jet tempur yang merupakan turunan dari F/A-18F Super Hornet dua kursi ini menjadi ujung depan pertempuran untuk menindas pertahanan udara musuh.
Growler pertama terbang pada akhir tahun 2006, dan jet pertama mencapai status operasional hanya tiga tahun kemudian yang bergabung dengan Scorpions dari VAQ-132 pada akhir tahun 2009. Pada tahun 2011, Scorpions sekali lagi membuat sejarah Growler dengan membawa mereka untuk pertama kali ke medan tempur di operasi Odyssey Dawn di langit Libya.

Meski sebagai pesawat spesialisasi serangan elektronik, EA-18G masih mempertahankan banyak fitur dari Super Hornet, terutama radar advanced electronically scanned array (AESA) dari Raytheon yang memberikan kemampuan pertahanan diri Growler. Alat ini menempati tempat dari meriam 20mm ditemukan di hidung Super Hornet yang tidak disematkankan di Glower.
Growler memiliki 11 stasiun senjata untuk membawa sistem misi elektronik dan senjata yang kemudian digunakan melaksanakan misi serangan konvensional ketika persyaratan untuk EA dan SEAD sorties berkurang.
Angkatan Laut AS diberikan pengembangan sistem lima-tahun dan demonstrasi (SDD) pada bulan Desember 2003. Sebuah kontrak untuk pesawat empat produksi pertama ditandatangani pada bulan Juli 2006.
Uji terbang pertama Growler pesawat berhasil diselesaikan pada Agustus 2006 diikuti oleh pengiriman pertama dua pesawat tes untuk USN pada bulan September dan November 2006. Pesawat produksi pertama disampaikan kepada USN pada bulan September 2007.