Pekan lalu, CFR, sebuah think tank berpengaruh di Amerika Serikat yang beranggotakan sejumlah politisi senior AS, akademisi dan tokoh-tokoh media senior, merilis survei tahunan yang menunjukkan kekhawatiran tentang keamanan nasional Amerika Serikat pada 2017.
Menurut think tank, bahaya paling serius termasuk kemungkinan “konfrontasi militer serius ” antara Rusia dan NATO, dan eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea di tengah penumpukan militer yang sedang berlangsung di sana. Cyberattacks dan serangan teroris skala besar juga dikhawatirkan akan menggempur Amerika Serikat. Semua bisa menjadi awal dari perang dunia baru.
Think tank juga mengutip meningkat ketidakstabilan di Afghanistan, kekerasan Turki-Kurdi dan eskalasi perang di Suriah sebagai masalah penting, meskipun konflik ini dalam hal dampak ke Amerika Serikat dikategorikan dalam taraf ‘moderat’.
Ancaman lain termasuk konfrontasi militer antara China dan Amerika di Laut China Timur dan Selatan, meskipun CFR optimistis kemungkinan ini cukup rendah.
Kolumnis The National Interest Robert Farley menyebutkan ada begitu banyak ancaman besar bagi keamanan global dalam tahun 2017 . Dalam tulisannya dia menyebut serangkaian faktor penting telah bergabung untuk menciptakan situasi di mana kekuatan besar AS, Rusia dan China saling berhadapan.
Ketidakpastian ini akan memaksa para pemimpin untuk menavigasi untuk mencegah beberapa Flashpoint sangat berbahaya yang bisa memicu, kemudian meningkat menjadi konflik antara mereka.
Terkait potensi konflik antara Pyongyang-Washington yang disebut CFR sebagai bahaya utama, Farley menyebut bahwa ketegangan di Semenanjung Korea memang menjadi salah satu tantangan yang paling berbahaya bagi pemerintahan Trump. Saat ini Pyongyang terus membangun kapasitas nuklir dan rudalnya. Diperkirakan hawkish di Washington akan mempertimbangkan untuk melakukan serangan pencegahan sengaja yang bisa menjadi perang habis-habisan.
“Seperti yang terjadi pada tahun 1950, perang di semenanjung bisa dengan mudah menarik Cina, Rusia, atau Jepang,” kata Farley.
Sebagai contoh ketika pemerintahan Obama memutuskan untuk menempatkan sistem anti-balistik di Korea Selatan, China melihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan. Jika Trump meneruskan garis keras Obama di Korea, ketegangan di wilayah itu tidak mungkin mereda dalam waktu dekat, dan bahkan bisa meningkat.