Militer China untuk pertama kalinya melakukan latihan penembakan menggunakan kapal induk dan jet tempur. Latihan dilakukan di sebelah Timur Laut laut Bohai yang berdekatan dengan Korea.
Sebanyak 10 kapal perang dan 10 pesawat terlibat latihan pertempuran udara ke udara, udara ke laut, dan laut ke udara yang menggunakan peluru kendali.
“Ini adalah pertama kalinya skuadron kapal induk melangsungkan latihan dengan amunisi aktif dan pasukan secara nyata,” lapor CCTV.
Kapal induk Liaoning yang berasal dari Rusia dan sebuah kapal perang melaksanakan skema pencegatan udara, latihan antipesawat dan antirudal, di mana jet tempur Shenyang J-15 yang membawa rudal aktif juga ikut dilibatkan.
Kehadiran militer China yang semakin membesar di kawasan sengketa Laut China Selatan telah menimbulkan perhatian, dengan Amerika Serikat mengkritisi pangkalan militer maritim dan menguasai patroli laut dan udara untuk memastikan kebebasan navigasi.
Pada hari Rabu, pengamat dari Amerika Serikat mengatakan China telah memasang sistem pertahanan antipesawat dan antirudal pada pulau buatan di Laut China Selatan, memicu China untuk melindungi haknya dengan memasang perangkat militer di sana.
Tidak ada negara lain yang mengklaim di Laut Bohai, sebuah jalur perairan di Timur Laut yang sibuk dan lokasi latihan di hari Kamis 15 Desember 2016.
Latihan tersebut bertujuan untuk menguji tingkat kemampuan perlengkapan dan pasukan, kata nara sumber resmi dari Angkatan Laut China kepada Layanan Pemberitaan China.
Pada Sabtu pekan lalu, pesawat terbang militer China juga diketahui terbang di antara Pulau Okinawa dan Pulau Miyako, Jepang, dan di atas perairan dekat Taiwan, yang dipandang sebagai provinsi yang membangkang oleh Beijing. Antara China (daratan) dengan Taiwan dipisahkan Selat Formosa.
Jepang mengirimkan jet tempur F-15 mereka dan diprotes China karena dianggap mengganggu dengan salah satu pesawat melepaskan flare. Jepang balik memprotes China dengan menyatakan pesawat tempur mereka bertindak sesuai aturan dan professional.
Baca juga:
Liaoning Siap Tempur, Bagaimana Dibandingkan dengan Kapal Induk Lain di Dunia?