Angkatan Rudal Strategis Rusia saat ini mengoperasikan 400 rudal balistik antar benua yang menjadi 60% dari total kekuatan nuklir mereka. Sisanya adalah yang ada di Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
“Saat ini, Angkatan Rudal Strategis Rusia memiliki sekitar 400 rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak nuklir dari berbagai kategori kapasitas mereka,” kata komandan Angkatan Rudal Strategis Rusia Kolonel Jenderal Sergei Karakayev sebagaimana dilansir Kantor Berita Tass Kamis Kamis 15 Desember 2016.
Jumlah ini hampir bisa dipastikan adalah angka minimal karena jelas Rusia tidak akan menyebut jumlah sebenarnya dari rudal balistik antar benua yang mereka miliki.
Dia menambahkan 99% dari peluncur yang ada di bawa Angkatan Rudal Strategis dalam kondisi siap tempur. Kekuatan mereka akan semakin bertambah ketika rudal strategis Sarmat akan mulai operasional 2019-2020.
“Bersamaan dengan penarikan bertahap dari rudal Voyevoda dari layanan sistem rudal strategis Sarmat akan resmi masuk layanan danoperasional. Sarmat adalah rudal berat berbasis silo dengan bahan bakar cair. Perkiraan akan masuk tugas 2019-2020, “kata Karakayev.
Sementara mengenai rudal lama yakni Voyevoda, Karakayev mengatakan parameter setelah 28 tahun dalam pelayanan tetap stabil. “Keputusan yang diambil sekarang akan menjaga kompleks Voyevoda sampai 2022,” tambahnya.
Sarmat adalah rudal balistik antar-benua yang membawa muatan maksimal sepuluh ton, berbeda dengan pendahulunya yang hanya 8,75 ton. Diharapkan untuk menggantikan rudal R- rudal (Voyevoda), yang mulai beroperasi pada 1988.
Prototipe Sarmat ini sudah tersedia pada musim gugur 2015, tetapi tidak ada tes yang telah dibuat sejauh ini.
Rusia juga diperkuat dengan rudal balistik ars yang diklaim mampu system pertahanan berbasis ruang angkasa.
“Rudal dari sistem Yars menggabungkan opsi dari lintasan manuver antimisil untuk menghindari rudal pencegat berbasis ruang angkasa. Tentu saja, sistem ini akan terus diupgrade untuk mengikuti perkembangan system perisai rudal di dunia, ” katanya.
Sistem rudal Yars memiliki kemampuan yang lebih besar dibandingkan dengan ICBM Topol yang akan digantikan.
Baca juga: