Perang Amfibi
Pada tahun 2010, Rusia meneken kontrak dengan Perancis untuk memperoleh empat kelas Mistral kapal amfibi-serangan. Prancis akan membangun dua yang pertama, dan membantu Rusia dengan pembangunan dua kapal selanjutnya. Kapal-kapal akan mengisi lubang mencolok dalam kemampuan perang amfibi Rusia, yang terbaring lemah sejak akhir Perang Dingin.
Tapi hal itu gagal. Prancis membatalkan penjualan dua kapal Mistral sebagai sanksi terhadap Rusia pasca aneksasi Crimea. Akibatnya Rusia tetap tanpa kapal perang amfibi modern.
Jika Angkatan Laut Rusia jadi mengakuisisi Mistrals, mereka mungkin sudah ada di lepas pantai Suriah sekarang ini.
Sebaliknya, Angkatan Laut tergantung pada kapal yang lebih tua, sedangkan industri galangan kapal berjuang untuk merakit kapal besar modern.
Profesional Personel

Rusia terus berjuang dengan sistem wajib militer yang ketinggalan zaman. Sistem ini memiliki persentase sangat rendah dari penduduk Rusia yang memenuhi syarat (beberapa perkiraan menunjukkan hanya 11 persen laki-laki usia 19 sampai 27), dan otoritas militer umumnya menganggap wajib militer pasti berkualitas sangat rendah.
Rusia telah mengembangkan serangkaian rencana untuk memprofesionalkan militer, tetapi terus berjalan melawan masalah budaya dan kendala keuangan.
Militer Rusia tetap luar biasa berbahaya. Namun, masih berjuang dengan warisan Perang Dingin. Kontraksi ekonomi Rusia akibat anjloknya harga minyak dan sanksi menjadi masalah berat. Rusia memahami kekurangan militer mereka dan tengah bekerja keras untuk memperbaiki masalah yang dihadapi.
Baca juga: