Pasukan Suriah secara resmi mendeklarasikan kemenangan dalam pertempuran Aleppo setelah merebut benteng terakhir pemberontak di bagian timur kota. Tetapi di sisi lain, kota tua Palymra yang beberapa bulan lalu direbut, kini kembali dikuasai ISIS.
Sebelum mendeklarasikan kemebangan, pada Senin, Tentara Suriah Arab membuat kemajuan signifikan dengan hanya menyisakan tiga blok perumahan di tangan pasukan anti-pemerintah.
“Para pemberontak memiliki sedikit pilihan selain menyerah atau mati,” kata Letnan Jenderal Zaid al-Saleh, Direktur Komite Keamanan Suriah, kepada wartawan di distrik Sheik Saeed.
Pertempuran Aleppo berlangsung lebih dari empat tahun setelah pertempuran pecah pada tanggal 19 Juli 2012. Dalam 24 jam menjelang kemenangan, sekitar 10.000 hingga 13.000 warga sipil meninggalkan kota, sehingga jumlah pengungsi mencapai sekitar 130.000.
Saluran televisi pemerintah Suriah Sana menunjukkan Presiden Bashar al-Assad mengucapkan selamat pasukan Suriah setelah deklarasi kemenangan di Aleppo.
Sementara itu, pada Senin pagi sekitar 4.000 militan ISIS melakukan serangan mengejutkan di Palmyra, Suriah. Dengan senjata berat, kendaraan lapis baja, dan tank mereka berhasil merebut kembali kota tua itu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencatat serangan ini kemungkinan telah direncanakan. Sementara mantan duta besar Inggris untuk Suriah mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya tidak mencoba untuk menghentikan serangan ISIS. Padahal dengan teknologi canggih yang mereka miliki, hampir bisa dipastikan Amerika bisa mendeteksi pergerakan pasukan besar yang bergerak ke Palmyra.