Sebuah foto impresif yang menunjukkan sebuah jet tempur F-15E Strike Eagle usai mengisi bahan bakar dari KC-10 Extender di atas Irak 5 Desember 2016. F-15E ini menjadi bagian dari kekuatan udara Amerika Serikat dalam Operasi Resolve Inherent untuk menggempur posisi ISIS di Irak dan Suriah.
F-15E merupakan pesawat multiperan yang dikembangkan dari F-15C Eagle. Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 13 Desember 1986, di fasilitas produksi McDonnell Douglas di Lambert di Saint Louis.
Pesawat dua kursi ini dikembangkan karena F-15C Eagle dibangun khusus untuk superioritas udara dan tidak memiliki kemampuan serangan darat.
Sejarah Strike Eagle dimulai ketika pada akhir 1970-an, tidak lama setelah F-15C menempatkan dirinya sebagai kekuatan dominan di arena superioritas udara. McDonnell Douglas mulai mengeksplorasi ide sebuah varian Eagle yang dirancang khusus untuk misi serangan. Desainer membayangkan sebuah jet yang bisa memiliki kemampuan melindas target darat tetapi mempertahankan kemampuan untuk melawan pesawat lain.
Setelah Angkatan Udara mulai Tactical All-Weather Requirements Study maka pembangunan dimulai. Pada bulan Maret 1981, USAF mengumumkan kompetisi ual-Role Fighter (DRF) untuk mencari pengganti F-111 Aardvark dan F-4 Phantom.
F-16XL dan F-15E maju untuk evaluasi yang berlangsung sampai April 1983. Kedua pesawat melakukan unjuk kemampuan tingkat tinggi mereka. Hingga pada 24 Februari 1984, USAF memilih F-15E dan berencana mendapatkan hampir 400 pesawat.
Pesawat pertama dikirim ke Angkatan Udara pada tahun 1988, dan hanya dua tahun kemudian pesawat langsung masuk medan perang saat bergabung dalam Operasi Desert Shield.
Baca juga: