Site icon

Amerika Tuduh China Bersiap Uji Rudal Anti-Satelit

Amerika Serikat menyebut China tengah bersiap untuk menguji tembak senjata perang asimetris baru yang kuat, sebuah rudal yang dirancang untuk menghancurkan satelit di ruang angkasa.

Pejabat Pentagon dikutip Washington Free Beacon mengatakan pihaknya telah mendeteksi  persiapan pengujian rudal  rudal anti-satelit Dong Neng-3 di fasilitas militer di Cina Tengah. Beijing mengumumkan penutupan wilayah udara di sepanjang jalur penerbangan  DN-3 pada tanggal 7 Desember dan 8 Desember.

Menurut penulis Asia Affair Henri Kenhman, tes menembak dapat dilakukan di situs peluncuran satelit  Jiuquan milik  Angkatan Darat China di Mongolia, bersama dengan peluncuran situs Korla di wilayah Xinjiang barat China.  Tes  tes rudal anti-satelit Beijing berlangsung di kompleks Korla pada Oktober 2015.

China telah melakukan program rudal anti-satelit dengan kedok sistem pertahanan rudal sejak tahun 2007, ketika tes  rudal balistik meninggalkan badai puing antariksa di orbit sekitar Bumi. Amerika , Jepang, Australia dan negara-negara lain bergabung mengecam tindakan Beijing tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan kepada Telegraph pada waktu itu, “Kami prihatin tentang dampak puing-puing di ruang angkasa dan kami menyatakan  kekhawatiran.”

Pada bulan Februari 2015 Frank Rose, asisten menteri luar negeri Amerika untuk verifikasi, dan kepatuhan kontrol senjata, mengakui Beijing terlibat dalam pengujian klandestin di 2014. “Meskipun klaim China bahwa ini bukan tes ASAT [Anti Satellite] ; izinkan saya meyakinkan Anda, Amerika Serikat memiliki kepercayaan tinggi dalam penilaian, bahwa acara itu memang tes ASAT  perkembangan lanjutan dan pengujian sistem ASAT merusak adalah  mendestabilisasi dan mengancam keamanan jangka panjang dan kesinambungan lingkungan luar angkasa, “katanya.

Menurut Richard Fisher, seorang spesialis dalam urusan militer China DN-3 kemungkinan didasarkan pada kendaran ruang angkasa Kuaizhou-1 (KZ-1). Menurutnya  rudal itu bisa mencapai satelit di orbit pada jarak 18.640 mil atau lebih, menjadikan  satelit AS yang mengorbit 186-620 mil di atas Bumi berada dalam kisaran serangan.

“Intinya,” Rose menyatakan, “PLA sekarang memiliki setidaknya dua rudal darat, mobile, berbahan bakar padat untuk system  ASAT  dan mungkin dapat segera membawa ke lapangan generasi ketiga yang lebih besar. ” China juga sedang membangun peluncur rudal mobile  Long March-11 (LM-11).

Baca juga:

Ruang Angkasa Makin Rentan, Rusia Sukses Uji Rudal Anti-Satelit

Exit mobile version