KUANTITAS MENGALAHKAN KUALITAS
Amerika memang memimpin teknologi di atas kekutan udara utama lainnya. Tetapi kondisi itu juga mulai terkikis. Sesuatu yang nyaris tidak mungkin terjadi pasca Perang Dunia II
Kekuatan udara lainnya telah mempelajari dan mengadopsi metode pelatihan pilot AS, dan kesenjangan yang semula sangat lebar kini telah menyempit. Pada tahun 2004, misalnya, pilot F-15 AS terkejut menemukan diri mereka mendapatkan rasio membunuh 9-1 dalam latihan dengan pilot Angkatan Udara India yang menggunakan pesawat Rusia, termasuk pesawat kecil tapi tangguh MiG-21 . Sementara China dan Rusia juga terus mengembangkan kemampuannya.
Ada masalah besar lainnya dengan pesawat tempur BVR besar yakni mahalnya biaya per jam untuk menerbangkan mereka sehingga beberapa pilot Amerika hanya mendapatkan sekitar sepuluh jam per bulan dari terbang dari waktu ideal. Hampir tidak cukup untuk mempertahankan keunggulan keterampilan.
Selanjutnya, kebutuhan pemeliharaan pesawa juga sangat besar yang berarti mereka menghabiskan lebih sedikit waktu di udara dari pesawat lain.
F-22 dan F-15 bisa terbang sorti jauh lebih sedikit per hari daripada yang lebih kecil seperti F-16. Dengan kata lain: pesawat yang lebih besar, lebih mahal sering akan berakhir dengan kurangnya kemampuan memberikan kekuatan tempur berkelanjutan.