Kecelakaan dari jet tempur Su-33 yang tergelincir dari dek kapal induk Admiral Kuznetsov dan jatuh ke laut menjadi satu lagi pelajaran pahit yang didapat angkatan bersenjata Rusia selama operasi militer di Suriah.
Pesawat tidak bisa berhenti karena tali penangkap hook pesawat terputus. Untungnya, pilot berhasil mengeluarkan diri dan diselamatkan
Sebelumnya pada tanggal 13 November 2016 MiG-29K juga jatuh ke laut saat hendak mendarat ke kapal induk karena kehabisan bahan bakar. Pesawat harus berputar-putar menunggu perbaikan tali penangkap yang juga putus karena pendaratan pesawat sebelumnya
“Saya menyebut ini sebagai pelajaran pahit Suriah,” kata Analis militer Viktor Baranets kepada Radio Sputnik Selasa 6 Desember 2016.
Dia mengatakan, tali penangkap yang seharusnya menjadi penyelamat justru menjadi penggali kubur bagi para pesawat tempur berbasis kapal induk Rusia. ”Ini adalah sistem yang sangat rumit dan kompleks,” tuturnya.

Seolah menghibur diri, Baranets mengatakan masalah seperti ini tidak hanya dihadapi oleh Rusia. “Kami tidak satu-satunya yang menderita masalah seperti ini. Beberapa pesawat Amerika juga akhirnya jatuh ke laut karena kabel penangkap bermasalah. Ini adalah masalah teknis militer global,” ujarnya.
Apa yang terjadi sekarang, menurutnya, adalah persis seperti apa yang dikatakan Presiden Vladimir Putin bahwa operasi Suriah memperlihatkan kekuatan dan kelemahan dari perangkat keras militer Rusia.
Dia juga berspekulasi bahwa pesawat yang ditempatkan di atas kapal Admiral Kuznetsov kemungkinan akan dipindahkan ke pangkalan udara Hmeymim sampai kerusakan yang memicu insiden tersebut teratasi.
“Saya percaya bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki masalah ini. Mempertaruhkan (lebih banyak pesawat) tidak akan lebih bijaksana, maka sementara alat penangkap diperbaiki pesawat akan dipindahkan ke Hmeymim,” katanya.