Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu beberapa waktu lalu mengatakan akan menambah pengadaan 10 kapal selam. Sebagian besar kapal selam ini diharapkan adalah kapal selam Project 636 Kelas Varshavyanka atau Improved Kilo
Jika ini terlaksana maka kekuatan total kapal selam Indonesia pada akhirnya akan mencapai 15 kapal yang terdiri dari 2 kapal selam tua Cakra dan Nenggala, tiga kapal Kelas Chang Bogo yang sedang dalam proses pembangunan serta 10 kapal selam baru. Itung-itungan paling realistis akan menjadi 13 kapal selam saja karena ketika kapal selam baru masuk ke layanan, Cakra dan Nenggala kemungkinan sudah harus dipensiun.
Dengan 13 armada, maka kekuatan kapal selam Indonesia akan menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara. Jumlah ini juga telah melebihi kekuatan era keemasan kekuatan bawah laut Indonesia. Pada masa lalu, TNI Angkatan Laut memiliki 12 kapal selam dan menjadi Negara yang sangat disegani di kawasan Asia Pasifik.
Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri lebih dari 17.000 pulau dan wilayah air luas yang menghubungkan antar pulau menjadikan Indonesia salah satu negara maritim yang paling berpengaruh. Hal ini menuntut Indonesia memiliki angkatan laut yang kuat untuk menjaga perbatasannya.
Bukan tugas yang ringan karena Angkatan Laut jelas membutuhkan asset yang kuat, termasuk kapal permukaan dan khususnya lagi kapal selam.
Sayangnya, saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam tua untuk menjaga perairan yang sangat luas. Padahal pada masa lalu, kekuatan bawah laut Indonesia sangat disegani oleh banyak negara.