Delapan tokoh ditangkap oleh kepolisian Republik Indonesia dengan tuduhan melakukan makar. Hal ini diakui Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan Polri menangkap delapan orang terkait dugaan makar.
“Masih diperiksa di Polda Metro Jaya, informasinya ada delapan orang,” kata Boy di sela-sela menghadiri aksi doa bersama 2 Desember 2015 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat.
Terkait delapan orang yang ditangkap itu, Boy mengaku belum mengetahui nama-namanya. Hanya satu nama yang dipastikan yakni Rachmawati Soekarno Putri. “Belum hafal, baru saja infonya, kita khusyu dulu sekarang (aksi doa bersama),” ucap Boy.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa sejumlah orang ditangkap dengan berbagai macam dugaan tuduhan antara lain penghinaan penguasa, makar dan melanggar UU Informasi, dan Transaksi Elektronik (ITE). Mereka berlatar belakang artis, purnawirawan TNI, aktivis dan politisi
Sebelumnya beredar nama-nama yang ditangkap yakni Ahmad Dani, Eko, Adityawarman, Kivlan zein, Firza Huzein, Racmawati, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Rizal Ramli.
Musisi Ahmad Dhani mengakui dirinya ditangkap. Melalui akun Twitter-nya dia mengatakan “Malam ini di depan kamar di hotel Sari Pan Pasifik, orang mengaku dari Polda mencari saya,” ujar Dhani. “Mau mendobrak kamar saya,” lanjutnya.
Sedangkan penangkapan Ratna Sarumpaet j dibenarkan oleh Yusril Ihza Mahendra. Dalam akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd, mantan Menkumham itu menuliskan dirinya telah mendapat keterangan langsung dari Ratna Sarumpaet.
“Saya barusan bicara via telpon dg Bu Ratna Sarumpaet. Beliau dijemput polisi di Hotel Sari Pasifik, dibawa ke markas Brimob Kelapa Dua. Bu Ratna bilang beliau akan dimintai keterangan karena ada bukti beliau dkk mau melakukan makar,” tulis Yusril.
Kepada Ratna Sarumpaet, Yusril menegaskan siap menjadi pengacara dan mendampingi proses hukum. Ia juga mengatakan siap mendampingi tokoh-tokoh lain yang ‘diambil’ polisi pagi ini. Namun, Yusril belum bisa memastikan siapa saja tokoh-tokoh yang diamankan polisi.