Sebuah kisah menarik diungkap oleh Daily Mail dalam laporannya 25 November 2016 lalu. Laporan ini membongkar bagaimana Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat pernah cinta berat dengan Lady Diana.
Tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan meski Trump berkoar-koar bisa membawa mantan istri Pangeran Charles ini ke tempat tidur.
Dikisahkan pada Desember 1995, sekitar 900 orang-orang berpengaruh di New York berkumpul di Hilton Hotel di Manhattan, dalam jamuan makam malam yang dihargai US$ 1.000 per piring.
Putri Diana malam itu tampil memikat dengan anting-anting yang terbuat dari berlian dan mutiara, serta gaun beludru hitam dengan potongan dada rendah. Kala itu, nasib menempatkan Donald Trump semeja dengan Lady Di. Istrinya kala itu, Marla Maples juga hadir.
Trump yang kala itu berusia 49 tahun juga satu mekja dengan dua tokoh yang paling dihormati di Amerika Serikat, Henry Kissinger dan Colin Powell — jenderal bintang empat yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri pada masa pemerintah Presiden George W. Bush.
Dalam sambutannya jelang makan malam, Diana menyapa Trump dan sejumlah pendonor utama. Mantan istri Pangeran Charles itu sudah beberapa kali bertemu dengan taipan properti itu, meski tak mengenalnya dengan baik.
Saat Diana bicara soal orang-orang yang membutuhkan bantuan, khususnya orangtua yang memiliki anak kecil, seorang perempuan setengah baya berteriak, “Di mana anak-anakmu, Diana?,” Kala itu, Princess of Wales tersebut telah bercerai dengan Pangeran Charles, sejak Juli 1996.
Dengan tenang Putri Diana menjawab “Di sekolah,” dan kemudian meneruskan pidatonya. Trump saat itu terlihat mengangguk, setuju dengan cara Diana telah menangani situasi rumit itu.
Pertemuan malam itu pun berlalu tanpa hal yang istimewa. Trump sempat menawarkan keanggotaan gratis di klub eksklusif miliknya di Florida, Mar-a-lago. Namun tawaran itu ditolak Diana.
Diana malam itu sebenarnya mengharapkan salah satu sosok muncul. Dia adalah John F Kennedy Jr, putra dari Presiden AS John F Kennedy. Pria yang setahun lebih tua dari Lady Di itu kala itu disebut ‘bujangan paling memenuhi syarat di dunia’. Diana juga dekat dengan Theodore ‘Teddy’ Forstmann, yang juga salah satu orang terkaya di Amerika.
Mengutip bukunya, The Art Of The Comeback, yang dipublikasikan pada November 1997 atau 3 bulan setelah kematian Diana, Daily Mail menyebutkan Donald Trump menuliskan pujian untuk sang putri.
“Aku tak bisa tidak percaya bagaimana ia menggerakkan orang-orang. Ia seakan menerangi ruangan. Pesonanya. Kehadirannya. Ia adalah putri sejati seorang lady impian,” tulis Trump.
Enam bulan setelah acara makan malam itu, Diana menerima karangan bunga berukuran besar dari Donald Trump saat merayakan ulang tahunnya yang ke-35.
Hal ini menunjukkan secara jelas Trump naksir berat pada sang putri. Meski ia pernah mengatakan perempuan yang mencapai usia 35 tahun sudah melalui masa ‘checkout
Next: Diana Buang Bunga dari Trump ke Tempat Sampah, Pilih Pria Muslim Miskin
Berbeda dengan apa yang ia tulis dalam buku, pernyataan Donald Trump kala itu mengejutkan. Ia menganggap Diana sebagai target seksual potensial.
Trump membual bahwa ia sebenarnya bisa membawa Diana ke tempat tidur. “Kupikir aku bisa. Ia punya tinggi badan, kecantikan, dan kulitnya,” katanya. Menurutnya, bangsawan Inggris itu punya kualitas ‘supermodel’.
Saat wawancara radio itu berlangsung, pernikahan Trump mulai runtuh tetapi dia merasa sebagai laki-laki yang penuh pesona dan dengan harta yang dimiliki dia bisa mendapatkan apapun yang dia mau.
Dua tahun kemudian, pernikahannya dengan Marla Maples berakhir. Rumah tangga pasangan tersebut hanya bertahan 6 tahun.
Menurut presenter televisi sekaligus sahabat Diana, Selina Scott, Trump pernah membanjiri sang putri dengan kiriman buket bunga besar, masing-masing bernilai ratusan pound sterling.
Trump, menurut dia, melihat Diana sebagai ‘istri idaman’. Ketika untaian mawar dan anggrek ada apartemennya, Lady Di jadi khawatir. Ia merasa seolah-olah pria AS itu telah membuntutinya. ”
“Dia [Trump] membuatku merinding,” kata Diana kepada Selina Scott. Diana tidak melihat Trump dengan cara yang sama dia seperti pada Teddy Forstmann yang ia anggap sebagai sahabat.
Scott menambahkan, sambil tertawa, Diana menceritakan bagaimana ia membuang bunga-bunga dari Trump dalam tempat sampah.
Namun, kiriman bunga itu akhirnya berhenti. Trump akhirnya sadar dia hanya buang-buang waktu mengejar sesuatu yang tidak mungkin dia dapat.
Tak hanya Trump, Forstmann pun harus gigit jari. Diana justru tertarik pada pria lain yang tak punya jet pribadi, tak memiliki uang banyak, bahkan rumah pun belum punya. Laki-laki itu adalah ahli bedah jantung dan paru-paru yang masih muda dari Brompton Hospital di London bernama Hasnat Khan. Diana sangat mencintai pria ini muslim asal Pakistan ini bahkan menyatakan rela jika harus pindah ke negara asal sang kekasih. Entah kenapa sang dokter justru kemudian memutuskan hubungan mereka.
Pada 31 Agustus 1997, Putri Diana tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di terowongan Paris, Prancis bersama kekasihnya Dodi Al Fayed.
Sementara, Hasnat Khan adalah konsultan ahli bedah jantung yang berkontribusi menyelamatkan nyawa orang di seluruh dunia.
John Kennedy Jr, yang mungkin pernah ditaksir Diana, meninggal dunia pada usia 38 dalam kecelakaan pesawat bersama dengan istrinya pada 1999.
Sementara Teddy Forstmann meninggal pada tahun 2011 dalam usia 71. Dan, Donald Trump sedang mempersiapkan diri untuk memasuki Gedung Putih pada bulan Januari 2017 dengan istri ketiganya, Melania, akan menjadi Ibu Negara AS.